Sekolah Konservasi 2 2019: Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Konflik dengan Primata sebagai Pengalihan Mata Pencaharian Warga Lokal

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) FKH UGM mengadakan kegiatan Sekolah Konservasi  2 2019 dengan tema  “Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Konflik dengan Primata sebagai Pengalihan Mata Pencaharian Warga Lokal” yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta, utamanya mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada mengenai primata di Indonesia beserta konfliknya yang terjadi di masyarakat serta cara penanggulangan dan solusinya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 November 2019 di Ruang 301 Gedung V4 FKH UGM dengan kegiatan berupa seminar. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh 108 peserta dan tamu undangan dari mahasiswa FKH UGM dan anggota WCF. Pada kegiatan tersebut, kami selaku panitia juga memberikan botol minum kepada peserta sebagai perwujudan untuk menggalakan gerakan zero waste.

Pada Sekolah Konservasi 2 kali ini peserta dapat mengetahui hubungan sosial antara manusia dengan primata (relationship beetwen primates and nonhuman primates) beserta konflik dan solusinya, karakteristik primata, dan habitat primata endemik indonesia utamanya primata yang tinggal berdekatan dengan masyarakat. Pembicara kegiatan ini adalah Bapak Susilo Hadi, M.Si, Ph.D dari Fakultas Biologi UGM dan Bapak Arif Setiawan dari Swaraowa. Pada sesi pertama dengan pembicara Bapak Susilo Hadi, M.Si, Ph.D menyampaikan tentang hubungan antara manusia dengan primata, evolusi, dan konflik  diantara keduanya secara umum beserta solusinya. Sedangkan pada sesi kedua dengan pembicara Bapak Arif Setiawan menyampaikan mengenai karakteristik non-human primates diantaranya yaitu siamang dan owa beserta peta sebaran perjumpaan primata tersebut di habitatnya dalam beberapa tahun dan contoh habitatnya yaitu di Hutan Sokokembang yang dimanfaatkan menjadi daerah penelitian untuk mengamati perilaku dan interaksi primata tersebut dengan manusia disekitarnya.

Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama antara peserta, pembicara, tamu undangan, dan panitia. Dengan adanya Sekolah Konservasi 2 ini diharapkan  dapat meningkatkan kepedulian dan pengetahuan peserta mengenai keadaan konservasi primata di Indonesia.

Salam Lestari!