FKH UGM LESTARIKAN LANDAK JAWA

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2017- Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM), beserta seluruh penggiat usaha landak di kabupaten Ngawi dan Karanganyar, bersama membangun komitmen untuk melestarikan landak jawa (Hystrix javanica) dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Identifikasi Keberadaan, Pemanfaatan, dan Upaya Konservasi Landak Jawa”.
Pada acara yang dilaksanakan di agrowisata Amanah, Karangpandan pada tanggal 12-13 Agustus 2017 tersebut, FKH mengundang kalangan pemburu, peternak, dan penjual kuliner landak, serta para guru dari SD dan SMP sekitar Tawangmangu, Karanganyar.
“Landak jawa merupakan satwa liar endemik Indonesia. Saat ini statusnya menurut CITES yakni appendix 3 atau keberadaannya masih melimpah, namun, tidak memungkiri jumlahnya dapat menurun dengan cepat”, jelas drh. Hery Wijayanto, ahli satwa liar dari FKH UGM. Hal ini didukung dengan pernyataan dari Agus, salah seorang pemburu landak jawa asal Ngawi, yang menceritakan bahwa saat ini landak jawa liar semakin sulit ditemukan di alam.
“Pemanfaatan landak jawa yang begitu luas, mulai dari daging, organ dalam yang dipercaya berkhasiat bagi kesehatan, dan batu geliga landak, memang menjadi faktor utama maraknya perburuan landak jawa”, tutur salah seorang narasumber, drh. Tri Wahyu Pangestiningsih.

Gambar 1. (Kiri) Foto bersama seluruh panitia dan peserta FGD Edukasi Konservasi dan Pendampingan Budidaya Landak Jawa di Daerah Ekowisata Tawangmangu sebagai Pioner Biowisata,


Gambar 2. (Kanan) pengenalan konsep konservasi dan pengamatan ciri-ciri landak jawa sebagai satwa asli Indonesia di Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Kegiatan pelestarian ini dilanjutkan dengan kegiatan edukasi konservasi kepada siswa-siswa sekolah dasar di Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada tanggal 22 Oktober 2017. Edukasi ini difokuskan pada pengenalan landak jawa sebagai satwa endemik Indonesia, keberadaan serta pemanfaatannya dan konsep konservasinya.
Pada kesempatan ini, para pemburu dan peternak landak jawa dari daerah Ngawi juga ikut mengenalkan landak jawa kepada para siswa-siswa SD tersebut. Mereka membawa beberapa ekor landak jawa, dari landak dewasa hingga landak yang masih muda sehingga pada siswa dapat melihat langsung satwa endemik tersebut.

Menurut drh. Teguh Budipitojo, ketua pelaksana kegiatan tersebut, pengenalan satwa-satwa endemik Indonesia kepada masyarakat sedini mungkin sangatlah penting. “Sehingga nantinya kegiatan pelestarian satwa Indonesia ini akan dapat terus dilanjutkan oleh generasi muda Indonesia.” -TIM