• Tentang UGM
  • simaster
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • English
    • English
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Faculty of Veterinary Medicine
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • Greeting from The Dean
    • History
    • Vision and Mission
    • Quality Assurance
    • Faculty Management
    • Departments
    • Contact
  • Education
    • Veterinary Medicine Study Program and Veterinary Profession Educational Study Program
      • LIST OF COURSES AND MODULE HANDBOOKS
      • SUBJECT COURSES AND DOCUMENTS PORTOFOLIO
      • Academic Guidelines
    • Postgraduate Program
    • International Undergraduate Program
    • Animal Hospital
  • Research
    • Research Ethics Committee
    • COMMUNITY SERVICES
    • RESEARCH
    • PUBLICATION
    • Book
  • Collaboration
    • NATIONAL
    • INTERNATIONAL
  • ADMISSION
  • Downloads
  • Home
  • SDG 13: Climate Action
  • SDG 13: Climate Action
Arsip:

SDG 13: Climate Action

WILDLIFE XPDC 2025: The Hidden Treasures of Mount Merapi

Student Activity Wednesday, 2 July 2025

Wildlife Expedition is a collaborative activity between the Wildlife Study Group (KSSL) and the Veterinary Pecinta Alam Gadjah Mada (VETPAGMA) FVM UGM. The theme raised this year is “The Hidden Treasures of Mount Merapi: A Journey to Understand, Restore, and Protect Mount Merapi’s Nature.”

Lihat   Selengkapnya

SEMOET DOLAN VETPAGAMA FVM UGM 2024

NewsStudent Activity Thursday, 18 July 2024

Veterinary Pecinta Alam Gadjah Mada (VETPAGAMA) Faculty of Veterinary Medicine (FVM) UGM has successfully conducted the Semoet Dolan 2024 event. Semoet Dolan is an activity aimed at upgrading members, intended to strengthen internal relationships and serve as a platform for Vetpagama members to engage in nature-loving activities such as camping and outbound activities. Semoet Dolan is a new program starting this year which was held on June 14th and 15th, 2024, at Bukit Klangon, Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta, involving a total of 12 members.

The event started at 19:00 with a communal cooking session, followed by games, sharing sessions, and bonding activities. The second day began with an outbound session along the trails of Bukit Klangon in the morning. These activities aim to introduce habitat to the area and make new members responsible and take part in nature conservation.

Even though the event was quite busy and required a lot of preparation, participant Semoet Dolan ensured that no rubbish was left behind. During the communal cooking process, the materials used are recycle-able and ensures that there is no fire that can damage the surrounding habitat.

Our hope through this event is to raise awareness about the environmental degradation prevalent in Indonesia and foster a love for nature among all participants. Thus, this activity contributes to achieving the Sustainable Development Goals, specifically Goal 4 on Climate Action and Goal 15 on Life on Land.

Salam lestari!

Writer: Qolbii Annisa M. G. and Ardelia Kirana A.

Photo Credit: Ardelia Kirana A.Lihat   Selengkapnya

Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. drh. Joko Prastowo, M.Si

BeritaSorotan Thursday, 5 October 2023

Yogyakarta – Pada Kamis 5 Oktober 2023 lalu, salah satu Professor FKH UGM kembali dikukuhkan sebagai Guru Besar, yaitu Prof. Dr. drh. Joko Prastowo, M.Si.  Pengukuhan berlangsung pukul 07.00 – 10.30 di Balai Senat Gedung Pusat UGM. Pidato yang disampaikan pada acara pengukuhan tersebut berjudul “Lymnaea dan Pengaruhnya Terhadap Persebaran Cacing Hati pada Ternak”. Beliau memang sangat berpengalaman di bidang kedokteran hewan, khususnya bidang ilmu Parasitologi.

Topik yang diangkat dalam pidato tersebut termasuk dalam salah satu neglected tropical disease yang paling sering ditemukan terutama di Indonesia, yaitu Fasciolosis atau infeksi yang disebabkan cacing Fasciola. Penyakit ini sering ditemui pada hewan ternak, terutama sapi. Jenis Fasciola yang banyak ditemukan di Indonesia adalah Fasciola gigantica. Ini merupakan hal yang patut kita soroti karena ini berpengaruh pada kesehatan dan kualitas ternak di Indonesia. Fasciola pada ternak akan berpengaruh pada penurunan produktivitas serta fertilitas.

Dalam pidatonya, beliau juga menyebutkan bahwa Lymnaeidae sendiri adalah jenis siput yang diketahui mampu menjadi perantara terhadap penyebaran Fasciola. Di Indonesia, yang memiliki iklim tropis dengan kondisi lingkungan yang cocok untuk perkembangan parasit sepanjang tahun, infeksi cacing hati melalui keberadaan Lymnaeidae tersalurkan melalui siput yang berdiam di sawah dan diantara batang padi.  Selain itu, kadang beberapa peternak masih menggunakan manure segar untuk pupuk pertanian dan menggunakan sisa hasil pertanian untuk pakan ternak dimana cacing ini dapat berkembang biak.

Penanggulangan pada kasus ini dapat dilakukan dengan cara memberikan obat cacing (antelmintik) pada sapi secara berkala. Pemberian obat cacing ini juga harus dibarengi dengan pencegahan. Pencegahan infeksi fasciolosis di Indonesia dapat dilakukan dengan pengelolaan kotoran ternak dengan cara pembuatan kompos dan pelayuan pakan. Beliau juga menyimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan peternak masih sangat perlu dilakukan melalui program pengabdian Masyarakat.

Selanjutnya, Prof. Joko yang juga pernah menjabat sebagai dekan FKH pada periode 2012-2016 ini mengadakan acara syukuran di Auditorium Fakultas Kedokteran Hewan. Acara syukuran ini dihadiri oleh seluruh dosen dan tendik. Dalam acara ini para undangan menikmati hidangan yang lezat diiringi musik yang khas dari tahun ‘80an.

Penulis: Dea Dwi NovitaLihat   Selengkapnya

Universitas Gadjah Mada

Faculty of Veterinary Medicine
Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No. 2 Karangmalang, Yogyakarta 55281 Indonesia

fkh@ugm.ac.id
+62 (274) 6492088
+62 (274) 560862
+62 (274) 560861

© Faculty of Veterinary Medicine Universitas Gadjah Mada 2025

Aturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY