Kamis, 14 Agustus 2025 rangkaian Dies Natalis ke-79 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) secara resmi dibuka. Rangkaian Dies Natalis ke-79 FKH dibuka
Kamis, 14 Agustus 2025 rangkaian Dies Natalis ke-79 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) secara resmi dibuka. Rangkaian Dies Natalis ke-79 FKH dibuka
Lihat SelengkapnyaSetelah rapat senat dibuka, agenda selanjutnya adalah penyampaian Laporan Dekan tahun 2024 oleh Prof. drh. Teguh Budipitojo, M.P., Ph.D selaku Dekan FKH UGM. Tema yang diangkat oleh Dies Natalis FKH UGM ke-78 adalah “Transformasi Profesi Dokter Hewan dalam menghadapi Era Digital dan Perkembangan Artificial Intelligent”.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Ketua Departemen Bedah dan Radiologi, Dr. drh. Dhirgo Aji, M.P. dengan judul “Osteoartritis pada Anjing: Problem, Terapi, dan Dampak Ekonomi pada Masyarakat Pemilik Anjing di Indonesia”. Osteoartritis (OA) merupakan kelainan muskuloskeletal yang banyak dijumpai pada hewan peliharaan, terutama anjing. Saat ini, osteoartritis pada anjing merupakan kasus penyakit artikuler yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan negara negara lain di Asia, Eropa bahkan Amerika. Dampak terganggunya kesejahteraan hewan penderita OA sangat jelas terlihat pada gejala nyeri yang amat sangat sehingga hewan berjalan timpang atau bahkan tidak mampu berdiri. (SDG 15 Ekosistem Darat)
Dalam pidatonya, Dr. Dhirgo Aji menjelaskan jenis obat-obatan yang digunakan sebagai terapi bagi anjing penderita OA, serta tindakan operasi yang harus dilakukan apabila kondisi sudah semakin parah. Jenis obat yang digunakan adalah Anti-inflamasi Non Steroid dan tindakan operasi berupa Total Hip Replacement dan Total Knee Replacement. Perlu diketahui juga tindakan pengobatan dan operatif ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. (SDG 4 Pendidikan Berkualitas)
Beliau juga mengingatkan para pemilik akan pentingnya kesejahteraan hewan peliharaan. Pemilik hewan peliharaan harus siap secara fisik, mental dan ekonomi untuk mengobati hewan peliharaan yang terpapar penyakit terutama OA, karena hal ini adalah bentuk memastikan kesejahteraan hewan terpenuhi dengan baik. (SDG 4 Pendidikan Berkualitas, SDG 15 Ekosistem Darat)
Selain itu, FKH UGM juga memberikan insentif kepada mahasiswa berprestasi beserta dosen pembimbingnya sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi yang diraih seperti pada kompetisi akademik dan non-akademik. Rapat Terbuka Senat Fakultas Kedokteran Hewan Tahun 2024 diakhiri dengan pemotongan tumpeng dalam rangka Dies Natalis ke-78 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. (SDG 1 Tanpa Kemiskinan, SDG 2 Tanpa Kelaparan)
Penulis : Dea Dwi Novita & Yanis RamadhantiLihat Selengkapnya
Sapi-sapi yang bergabung terdiri dari 5 kelompok gerobak sapi, yaitu kelompok Pangrekso Andini Karyo, Langgeng Sehati, Makarti Roso Manunggal, Manunggal Lestari, dan Pager Merapi yang berasal dari Klaten, Jawa Tengah. (SGD 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan – Kemitraan Masyarakat Sipil).

Acara dimulai dengan karnaval gerobak sapi yang diikuti 86 gerobak pada pukul 08.00 pagi. Masing-masing gerobak ditarik oleh 2 ekor sapi, dan gerobak dinakhodai 1 bajingan dan 1 navigator di bagian belakang. Pada saat karnaval, penonton boleh ikut merasakan duduk didalam gerobak dan ikut berkeliling. Gerobak Sapi terlihat indah dengan warna-warni yang memukau.
Gerobak Sapi Yogyakarta adalah warisan budaya tak benda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah diakui UNESCO sejak tahun 2019 Gerobak-gerobak ini masih aktif digunakan sebagai sarana transportasi lokal yang tentu saja tidak mengeluarkan polusi udara (SDG 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan).
Sapi yang diikutkan adalah sapi potong tipe Peranakan Ongole (PO). Salah satu ciri khas Sapi PO adalah badan yang tinggi besar, berwarna putih keabu-abuan, dan mempunyai punuk di belakang kepala. Sapi-sapi PO ini mendapatkan perawatan yang maksimal dan sudah pasti sehat karena mampu dan sudah terbiasa untuk menarik gerobak dan melakukan perjalanan yang cukup panjang (SDG 15 Ekosistem Darat).

Setelah melakukan karnaval, terdapat 2 lomba yang bisa mereka ikuti, yaitu: Drag Race, dan Tunggang Sapi. Perlombaan Drag Race adalah lomba ketangkasan pengemudi gerobag sapi (bajingan). Perlombaan ini hanya boleh diikuti oleh 1 orang bajingan atau joki tanpa navigator sedangkan tipe gerobak ditentukan oleh panitia. Peserta diperbolehkan menggunakan sapi milik sendiri atau sapi yang disediakan panitia. Selama lomba berlangsung, sapi dan gerobaknya harus melewati rute yang sudah dirancang dalam waktu maksimal 5 menit. Hal-hal yang menjadi penilaian adalah bagaimana ketangkasan bajingan mengendalikan sapi beserta gerobag yang ditungganginya tanpa menyentuh tali batas luar rute dan pasak pada bagian tengah rute melingkar. Kecepatan juga sekaligus menjadi poin penilaian.
Lomba individu berikutnya adalah kategori Sapi Tunggang. Masing-masing penunggang dan sapinya harus melewati rute berliku yang ditentukan panitia dalam waktu kurang dari 2 menit. Selain itu, sapi harus mampu diarahkan untuk memberikan penghormatan di depan panggung selama 30 detik. Kriteria penilaian adalah kepatuhan dan ketenangan sapi dalam kendali sang joki (bajingan) dan keselarasan keduanya dalam waktu yang terbatas.

Para pemenang (3 terbaik dari setiap kategori) dihadiahi piala Dekan FKH UGM serta uang pembinaan atas keterampilan mereka merawat dan mengendalikan sapi (SDG 1 tanpa kemiskinan). Menariknya, salah satu pemenang Sapi Tunggang adalah anak kecil yang masih berumur 6 tahun bernama Gani Mustofa, bahkan pemenang pertamanya adalah seorang perempuan (SDG 5 Kesetaraan Gender). Sapi yang diikutkan lomba tunggang juga tampak sejahtera dan kondisinya sangat baik. Tak heran, paska lomba harga jualnya menjadi meningkat. Setiap peserta juga berhak membawa pulang 50kg pakan ternak yang dibagikan panitia di akhir acara. Acara yang melibatkan pemerintah, kampus, peternak, dan masyarakat luas ini berlangsung meriah, memberi kebahagiaan bagi para peserta lomba yang tergabung dalam paguyuban, serta ribuan masyarakat yang menyaksikan.Lihat Selengkapnya
Yogyakarta, 23 September 2019.
Rektor Universitas Yamaguchi, Profesor Masaaki Oka beserta staf kerjasama internasional, dekan beberapa fakultas dan profesor mengikuti rangkaian acara puncak dies yaitu rapat senat terbuka untuk laporan dekan tahun 2019. Delegasi Yamaguchi juga berpartisipasi dalam memberikan pidato ilmiah berjudul “Updates of Veterinary Hepatic Surgery” oleh Prof. Kenji Tani. FKH UGM memprakarsai tanda tangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UGM oleh Prof. Panut Mulyono dan Yamaguchi University (YU) oleh Prof. Masaaki Oka dalam bentuk kerjasama University to University. MoU menyepakati kerjasama yang erat antara universitas dalam hal penelitian, proyek pengembangan institusi, transfer ilmu pengetahuan antara penyelenggara dan fasilitasi berbagai kerjasama kolaborasi yang memungkinkan antara UGM dan YU. Program konkrit yang sudah terlaksana antara lain pengiriman dosen muda FKH UGM sebanyak 6 orang untuk mengikuti tiga macam program short course, yaitu “Hands on of Equine Emergencies”, “Comprehensive Advanced Practice of Infectious Disease”, dan “Hands-on training in Equine Medicine” sebagai implementasi dari Association of Japan-Indonesia Veterinary Education (AJIVE) di YU selama kurun waktu 2018-2019. Direktur FKH YU, Prof. Koichi Sato menjelaskan bahwa kerjasama U to U ini memungkinkan kemudahan akan pemberian beasiswa pemerintah Jepang yaitu dari Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology (MEXT/Monbukagakusho) kepada staf muda yang direkomendasikan untuk studi lanjut S2/S3. Salah satu staf muda yang telah berhasil mendapatkan beasiswa MEXT dalam program PhD di YU adalah staf FKH UGM, drh. Imron Rosyadi, M.Sc.

Selain staf Veterinary Medicine, delegasi YU juga membawa rombongan Profesor dari berbagai disiplin keilmuan yang siap berkolaborasi dengan berbagai bidang ilmu di UGM. Program U to U juga memungkinkan academic recharging staf dengan disiplin keilmuan yang dipilih dan kolaborasi riset bersama, sehingga mempercepat penerbitan paper yang berkualitas bagi staf kedua belah pihak. MoU yang telah disepakati juga berperan sebagai perlindungan dalam keseluruhan kerjasama yang akan dijalin selanjutnya dan mempermudah komunikasi yang cepat dan efektif bagi kedua belah pihak dengan prinsip kesetaraan (equality). FKH dan YU juga meresmikan sekretariat joint collaboration bernama Yamaguchi University International Collaboration Office (YUICO) bertempat di Lantai 1 Gedung V2 FKH. YUICO memprakarsai pola komunikasi dua arah dalam transfer knowledge yang cepat lintas negara, dengan fasilitas tele conference. Fasilitas tersebut merupakan sharing secara in kind antara FKH UGM dan YU yang ditempatkan di sekretariat YUICO. Secara garis besar MoU UGM dan YU ini mempercepat program internasionalisasi dan menginisiasi kemudahan kerjasama yang saling mendukung kedua belah pihak (PH).
Lihat Selengkapnya