• Tentang UGM
  • simaster
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • English
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
    • Salam dari Dekan
    • Sejarah Singkat
    • Visi dan Misi
    • Departemen
    • Manajemen Fakultas
    • Fasilitas dan Unsur Penunjang
    • Unit Kegiatan Mahasiswa
    • Kontak
  • Pendidikan
    • Program Studi Kedokteran Hewan
    • Program Profesi Dokter Hewan
    • Program Pascasarjana
  • Penelitian
    • Komite Etik Penelitian
  • ADMISI
  • Unduh
    • LAPORAN DEKAN
    • Buku Panduan Akademik
    • Sertifikat Akreditasi
    • Koleksi Dokumen LAMPTKes S1-PPDH
    • Capaian MCK FKH UGM
    • Dokumen UPM
  • Kanal Pengetahuan
  • Beranda
  • KSSL
  • KSSL
Arsip:

KSSL

KSSL Gelar Seminar Nasional Satwa Liar mengenai Kakatua

BeritaKegiatan MahasiswaSeminar Rabu, 29 Oktober 2025

Hari Minggu, 28 September 2025 bertempat di ruang Auditorium FKH UGM, Kelompok Studi Satwa Liar FKH UGM telah menyelenggarakan Seminar Nasional Satwa Liar yang mengangkat spesies Kakatua dengan tema “Voices of the Cockatoo, Echoes of the Wild: Safeguarding Health and Preserving the Guardians of the Forest”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Kakatua Maluku sebagai satwa liar endemik Indonesia kepada masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai status Kakatua Maluku sebagai spesies yang terancam punah, memberikan pemahaman masyarakat tentang pentingnya upaya konservasi, menambah wawasan masyarakat mengenai dampak dari perburuan Kakatua Maluku, serta membahas secara garis besar peran pemerintah, LSM, dokter hewan dan masyarakat umum dalam upaya konservasi kakatua. Rangkaian kegiatan dimulai dengan opening ceremony yang dibuka oleh MC lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, penampilan tari tradisional, sambutan ketua Seminar Nasional Kakatua 2025 oleh saudari Carrissa Putri Amelia, sambutan ketua KSSL FKH UGM 2025 oleh saudara Dave Timothy Halim, sambutan ketua BEM FKH UGM 2025 oleh saudara Achmad Burhanudin Rabbani, sambutan pembina KSSL FKH UGM oleh Prof. Dr. drh. Raden Wisnu Nurcahyo, sambutan ketua Dies Natalis FKH UGM 2025 oleh drh. Setyo Yudhanto, M.Sc., Ph.D., sambutan perwakilan dekanat oleh Prof. drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D., dan simbolis pembukaan Seminar Nasional Kakatua 2025 dengan pemukulan gong. Sebelum sesi seminar dimulai, dilakukan pembacaan urgensi diadakannya Seminar Nasional Kakatua 2025 oleh MC dan dilanjut dengan pretest. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan penayangan teaser Seminar Nasional Kakatua 2025. Seminar sesi pertama dimoderatori oleh saudara drh. Adimas Oky Saputra dan materi dibawakan oleh Dr. drh. Ligaya I. T. A. Tumbelaka, Sp. Mp., M.Sc. yang merupakan dokter hewan yang berfokus pada satwa liar dan memiliki keahlian di bidang biologi reproduksi serta endokrinologi hewan. Pembicara sesi pertama membawakan materi mengenai “Integrating Moluccan cockatoo Health Into a One Health Approach to Safeguard the Health of Wildlife, Humans, and the Environment” selama 60 menit. Secara garis besar, materi yang dibawakan mengenai fakta hidup kakatua, jenis kakatua di Indonesia, status konservasi, lembaga konservasi ex situ, tugas dan fungsi tim medis di lembaga konservasi, pemeliharaan satwa liar di lembaga konservasi, dan perilaku rutinitas harian kakatua di alam liar. Melalui sesi ini, diharapkan dapat meningkatkan jiwa konservasi peserta mengenai Kakatua Maluku yang terancam punah. Setelah sesi materi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang kemudian ditutup dengan penyerahan plakat kepada Dr. drh. Ligaya I. T. A. Tumbelaka, Sp. Mp., M.Sc. sebagai pembicara dan drh. Adimas Oky Saputra sebagai moderator sesi pertama. Rangkaian selanjutnya, yaitu ice breaking yang dibawakan oleh MC sebelum masuk ke sesi kedua. Sesi kedua dimoderatori oleh saudari Maria Amanda Dominica Theqla S.K.H., dengan pembicara drh. Nadhifa Trihapsoro yang membawakan tema “Exploring the role of the Moluccan cockatoo as an ‘Umbrella Species’ whose Protection Safeguards Hundreds of other Endemic Species“. Materi yang dibawakan oleh pembicara kedua secara garis besar berisi tentang peran dan kolaborasi antara masyarakat lokal dengan konservasi dalam pelestarian konservasi Kakatua Maluku, pengetahuan tradisional dan mitos yang tersebar di masyarakat lokal mengenai Kakatua Maluku, kesadaran masyarakat lokal mengenai konservasi Kakatua Maluku, pengaruh perubahan lingkungan terhadap habitat kakatua di Maluku, peran Kakatua Maluku sebagai penjaga kelestarian hutan dan satwa-satwa lain di dalamnya, serta pengalaman pribadi pembicara dalam konservasi kakatua di Indonesia. Sesi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya konservasi Kakatua Maluku dan peranannya dalam menjaga kelestarian hutan dan satwa lainnya. Setelah kedua pembicara selesai menyampaikan materi, acara dilanjutkan dengan sesi post test mengenai materi yang telah disampaikan. Peraih pre test dan post test dengan tiga nilai tertinggi akan diumumkan dan mendapatkan hadiah. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi Small Group Discussion dimana peserta dibagi menjadi 5 kelompok yang berjumlah 9 – 10  orang dan dipandu oleh 2 orang panitia tiap kelompok. Sebelum sesi Small Group Discussion dilakukan, sesi diawali dengan perkenalan antar anggota kelompok, lalu dilanjut dengan pembacaan skenario. Setelah skenario dibacakan setiap anggota kelompok menyampaikan pendapatnya masing-masing dalam kelompoknya mengenai skenario yang didapat selama 30 menit. Setelah waktu selesai, peserta dipersilahkan untuk membacakan hasil diskusi, pembicara dapat memberikan tanggapan mengenai pendapat yang telah disampaikan. Selanjutnya, dilakukan sesi workshop dengan 5 pos di area Fakultas Kedokteran Hewan UGM berupa pembuatan enrichment untuk meningkatkan kesejahteraan satwa. Setelah sesi workshop selesai dilakukan, para peserta kemudian kembali ke ruang Auditorium FKH UGM dan dilanjutkan dengan sesi kesan pesan oleh peserta, penutupan, dan dokumentasi. Kegiatan Seminar Nasional Kakatua 2025 telah selesai untuk peserta umum. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan sesi istirahat, sholat, dan makan bagi anggota Chelonia. Chelonia merupakan gabungan dari kelompok studi yang berfokus pada satwa liar. Setelah sesi istirahat, kegiatan dilanjut dengan Gathering Chelonia yang dihadiri oleh anggota Chelonia dari berbagai universitas, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Udayana, Universitas Airlangga, Universitas Wijaya Kusuma, dan Institut Pertanian Bogor. Gathering Chelonia dilaksanakan di Selasar Auditorium FKH UGM. Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, sambutan ketua KSSL FKH UGM, dilanjutkan dengan sesi mini games. Setelah selesai, dilanjutkan dengan penayangan video profil dari seluruh Chelonia, seperti pengenalan organisasi dan video program kerja dari masing masing Chelonia. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan bonding untuk anggota Chelonia seperti perkenalan dan sharing mengenai proker yang dilakukan tiap kelompok studi. Acara Gathering Chelonia ditutup dengan closing dari MC dan sesi dokumentasi. Kegiatan Seminar Nasional Kakatua dihadiri oleh 99 peserta yang terdiri dari mahasiswa kedokteran hewan dan mahasiswa umum dari berbagai universitas, dokter hewan, serta masyarakat umum. Melalui kegiatan Seminar Nasional Kakatua 2025 ini, diharapkan peserta dapat lebih mengetahui mengenai kakatua yang terancam punah yang sesuai dengan poin Sustainable Development Goals poin ke-4 yaitu Pendidikan Bermutu atau Quality Education, mengetahui permasalahan yang terjadi sehingga dapat mengetahui aksi nyata yang dapat dilakukan dalam upaya konservasi kakatua yang sesuai dengan poin ke-15 yaitu Menjaga Ekosistem Darat atau Life on Land, serta mengetahui peran pemerintah, LSM, dokter hewan dan masyarakat umum dalam upaya konservasi kakatua yang sesuai poin ke-17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan atau Partnership for The Goals.
SEMNAS KSSL 1
SEMNAS KSSL 2
SEMNAS KSSL 3
SEMNAS KSSL 4
SEMNAS KSSL 5
SEMNAS KSSL 6
SEMNAS KSSL 7
SEMNAS KSSL 8
Lihat   Selengkapnya

XPDC SATWA LIAR 2025: The Hidden Treasures of Mount Merapi

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 2 Juli 2025

Ekspedisi Satwa Liar merupakan kegiatan kolaborasi antara Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) dan Veterinary Pecinta Alam Gadjah Mada (VETPAGMA) FKH UGM. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “The Hidden Treasures of Mount Merapi: A Journey to Understand, Restore, and Protect Mount Merapi’s Nature.” 

Lihat   Selengkapnya

Primate Basic Medicine 2025: Preserving Primates Through Veterinary Approach

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 19 Juni 2025

Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) FKH UGM telah melaksanakan kegiatan Primate Basic Medicine 2025. Tema yang diangkat pada kegiatan seminar dan workshop ini yaitu Primates Guardian: Preserving Primates Through Veterinary Approach. Tujuan dilaksanakannya Primate Basic Medicine yaitu untuk menambah wawasan baru, mengetahui pemeriksaan medis, dan mencegah penyebaran zoonosis pada Bornean Orangutan or Pongo pygmaeus.

Lihat   Selengkapnya

REPTILE BASIC MEDICINE : Reticulated python : The Art of Scale and Style

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 12 Juni 2025

Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) FKH UGM telah melaksanakan kegiatan Reptile Basic Medicine 2025. Tema yang diangkat pada kegiatan seminar dan workshop ini, yaitu Reticulated python : The Art of Scale and Style. Tujuan dilaksanakannya Reptile Basic Medicine adalah untuk menambah wawasan baru ...

Lihat   Selengkapnya

WEEKEND GETAWAY KSSL FKH UGM 2025

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 11 Juni 2025

Weekend Getaway KSSL merupakan salah satu kegiatan tahunan untuk mempererat hubungan antar anggota KSSL dan menambah kepedulian serta ilmu pengetahuan mengenai satwa liar di alam. Pada tahun ini Weekend Getaway dilaksanakan pada 24—25 Mei 2025 di Penginapan Bella Plaza

Lihat   Selengkapnya

WILDLIFE EDUCATION 2025: Mengenal PATROL (Protecting Animal Through Rescue, Observation, and Learning

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 5 Juni 2025

Wildlife Education (WEDU) merupakan salah satu program kerja yang diselenggarakan setiap tahun oleh Kelompok Studi Satwa Liar Fakultas Kedokteran Hewan UGM yang bertujuan untuk memberi wawasan dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga satwa liar di Indonesia.

Lihat   Selengkapnya

KSSL: Reptile Basic Medicine

BeritaKegiatan Mahasiswa Kamis, 8 Desember 2022

Kelompok Studi Hewan Liar (KSSL) FKH UGM mengadakan kegiatan Reptile Basic Medicine. Tema yang diangkat untuk webinar adalah Serpentes, yaitu sub-ordo dari ordo Squamata, bersama dengan Saurian. Serpentes adalah kelompok hewan reptilia yang tidak berkaki, bertubuh panjang, tidak memiliki lubang telinga, namun memiliki reseptor kimia pada organ perasa (organ Jacobson) yang sangat sensitif. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari. Pada hari Sabtu dan Minggu, 17 – 18 September 2022 dilaksanakan webinar dan workshop dengan peserta mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan umum.

Kegiatan pada hari Sabtu, 17 September 2022 pukul 10.00 – 12.30 WIB dengan webinar Reptile Basic Medicine: Serpentes dilaksanakan secara daring melalui zoom yang diisi oleh pembicara ahli yaitu drh. M. Abiyyu Ulul Azmi (Dokter Hewan di Nature Vet). Materi yang diberikan oleh drh. Abiyyu meliputi pendahuluan tentang Serpentes seperti identifikasi spesies, diet/ makanan, habitat, status konservasi, dan cara pelestariannya, handling dan restrain, penyakit yang sering dijumpai, dan pengobatannya. Kegiatan selesai dan ditutup dengan foto bersama pembicara, peserta, dan panitia.

Kegiatan pada hari Minggu, 18 September 2022 adalah workshop Reptile Basic Medicine: All About Reptiles. Peserta dan tiga dokter hewan sebagai pemateri yaitu drh. Dwiana Pungki A. W, drh. Berta Alviyanto, dan drh. Danuja Widigdaya melaksanakan kegiatan ini di Gembira Loka Zoo. Peserta dibagi menjadi 10 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 3 orang yang masing-masing diberikan borang laporan untuk merangkum materi yang dijelaskan oleh pemateri mengenai satwa yang diperiksa. Hewan yang digunakan untuk praktik antara lain adalah iguana, ular, dan kura-kura. Materi yang disampaikan meliputi medical check-up, diagnosa penyakit, pengambilan darah, sexing, dan pemberian vitamin. Kegiatan selesai pada pukul 15.00 WIB  dan ditutup dengan foto bersama pembicara, peserta, dan panitia.

Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan maupun umum sehingga dapat mengetahui berbagai jenis reptil beserta diet dan habitatnya, penyakit yang sering dijumpai, serta konservasi mengenai kelompok hewan ini. Dengan mengikuti kegiatan ini, diharapkan peserta dan masyarakat umum semakin peduli terhadap kelestarian satwa liar ini.

Lihat   Selengkapnya

SEMINAR NASIONAL SATWA LIAR (SEMNAS) BANTENG KSSL FKH UGM 2021 DALAM RANGKA LUSTRUM FKH UGM YANG KE-15

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 10 November 2021

Pada hari Sabtu, 23 Oktober 2021, Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) FKH UGM telah menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional Satwa Liar (SEMNAS) Banteng dalam rangka lustrum FKH UGM yang ke-15. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Banteng Jawa sebagai satwa liar kepada masyarakat, memaparkan status dan eksistensi Banteng Jawa yang patut dijadikan perhatian karena statusnya yang endangered, memberikan edukasi mengenai pentingnya upaya konservasi Banteng Jawa, meningkatkan kesadaran masyarakat umum tentang pentingnya eksistensi Banteng Jawa dalam biodiversitas Indonesia, dan mengembangkan ilmu medis kedokteran hewan di ranah konservasi satwa liar yang terangkum dalam tema Seminar Nasional Satwa Liar tahun ini yaitu Highlighting Banteng’s Life From A Conservation Prespective, Threats to Habitat Loss, Conflicts with Humans, and Medical Review as Protected Wildlife. SEMNAS Banteng KSSL FKH UGM dihadiri oleh 301 partisipan dengan tiga pembicara yang ahli di bidangnya yaitu drh. Yohana Tri Hastuti sebagai senior veterinarian di Taman Safari Indonesia, Pudijadi, S. Sos sebagai Kepala Balai Taman Nasional Baluran, dan Iman Sapari, M. Si sebagai Direktur Yayasan Orang Utan Indonesia yang dimoderatori oleh Aldika Fakhin, S. K. H. Kegiatan ini dilaksanakan pukul 13.00-16.00 WIB menggunakan platform Zoom meetings.

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Farra Nasywa Kamila sebagai Master of Ceremony dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama dari Ketua Panitia SEMNAS Banteng KSSL FKH UGM 2021 yaitu Ilma Nabila, dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua KSSL FKH UGM yaitu Adam Bagus Pratama, Pembina KSSL FKH UGM yaitu Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto, dan Wakil Dekan I FKH UGM yaitu drh. Agung Budiyanto, MP, Ph. D. Setelah itu, sesi seminar diambil alih oleh Aldika Fakhin, S. K. H. sebagai moderator SEMNAS tahun ini. Sesi seminar pertama disampaikan oleh drh. Yohana Tri Hastuti yang menyampaikan tentang Upaya Konservasi Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus) di Lembaga Konservasi Ex-situ.

Drh. Yohana Tri Hastuti atau biasa dipanggil drh. Yohana pada sesi pertama (13.39-14.20) menyampaikan tentang silsilah keturunan banteng sebagai determinasi penyakit dan penanganannya yang dialami oleh banteng, banteng sebagai nenek moyang dari domestic cattle, banteng sebagai dimorphism animal yaitu satwa yang dapat dibedakan berdasar penampakan luarnya, dan juga tentang subspecies banteng. Selain itu, beliau juga menyampaikan tentang data populasi banteng pada tahun 2016 dan dikonklusikan sebagai penurunan populasi banteng yang kemudian dapat menentukan status banteng saat ini yaitu dilindungi (PP No. 7 tahun 1999), endangered (IUCN), Appendix I Red List (CITES) dan satwa prioritas menurut Permenhut No. 57/2008.  Faktor-faktor penyebab penurunan populasi banteng tersebut diidentifikasi dari destruksi dan degradasi habitat, perburuan ilegal dan liar, penyakit-penyakit hewan domestik, interbreeding dengan hewan domestik yang mengancam integritas genetika banteng. Penyakit-penyakit yang dialami banteng sama halnya seperti penyakit yang dialami oleh domestic cattle yaitu penyakit infeksius seperti tuberculosis dan brucellosis, penyakit parasiter baik secara internal atau eksternal, dan penyakit non infeksius yang kemudian dicegah melalui manajemen kesehatan melalui preventive medicine protocol (hal terpenting dan utama), pemeriksaan rutin, tuberculosis test, vaksinasi, pengecekan darah secara hematologis dan kimiawi, pemeriksaan feses rutin, dan deworming. Beliau juga menyampaikan tentang upaya konservasi yang dilakukan sejauh ini seperti perbaikan genetik Banteng Jawa berbasis teknologi reproduksi dan pengkoleksian sperma sebagai bahan injeksi inseminasi buatan.

Setelah sesi pertama selesai, sesi kedua dimulai. Sesi kedua (14.28-14.48 WIB) disampaikan oleh Pudjiadi, S. Sos sebagai Kepala Balai Taman Nasional Baluran. Beliau menjabarkan bahwa TN Baluran dengan luas 25.000 hektar telah diberi mandat pengelolaan sebagai habitat dan populasi Banteng Jawa dan Macan Tutul Jawa sejak 1997. Permasalahan utama yang terjadi di TN Baluran adalah adanya invasi tanaman akasia yang telah meluas hingga 6.400 hektar, tetapi telah dilakukan upaya pemulihan berupa tebang oles sejak 1985. Terkait dengan banteng, TN Baluran telah melakukan upaya pembinaan habitat banteng seperti pemulihan ekosistem, pemeriksaan kubangan, dan pengaliran air dari sumber air. Dilakukan juga monitoring populasi dan distribusi banteng, studi ekologi banteng liar, dan pemeriksaan kesehatan banteng secara berkala. Sampai tahun 2020, telah ada 11 ekor banteng di suaka satwa banteng di TN Baluran. Suaka satwa banteng tersebut juga merencanakan perluasan wilayah menjadi 50 ha dan diresmikan sebagai pusat rescue banteng di Jawa Timur. Suaka satwa banteng TN Baluran juga menjalin mitra konservasi dengan beberapa lembaga konservasi dan lembaga pemerintah lainnya.

Setelah sesi kedua selesai, sesi ketiga dimulai. Sesi ketiga (14.52-15.15 WIB) disampaikan oleh Iman Sapari, M. Si sebagai Direktur Yayasan Orang Utan Indonesia (Yayorin). Yayorin merupakan NGO lokal yang bergerak di bidang kelestarian hutan untuk kesejahteraan umat. Program utama yang dilakukan Yayorin adalah penelitian keanekaragaman hayati meliputi monitoring populasi dan penelitian orangutan dan banteng. Latar belakang Yayorin mengamati perilaku banteng adalah Banteng Kalimantan sudah tergolong endangered species berdasarkan IUCN, belum adanya data distribusi mengenai Banteng Kalimantan, dan belum banyaknya riset DNA Banteng Kalimantan sehingga dibentuklah strategi rencana aksi konservasi Banteng Kalimantan. Penelitian Banteng Kalimantan yang dilakukan di Belantikan menghasilkan kedua sudut pandang, yakni hasil etnozoologi dan hasil bioekologi. Yayorin telah melakukan kerjasama konservasi dengan beberapa lembaga dan mendapat dukungan perlindungan Banteng Kalimantan dan orangutan dari masyarakat sekitar. Tantangan utama konservasi banteng antara lain adalah ukuran populasi yang masih kecil dan tersebar sehingga sulit untuk dilakukan pengamatan, penelitian dan publikasi ilmiah terbatas, serta masih adanya perburuan. Dengan tantangan di atas, Yayorin telah berupaya untuk mendorong upaya perlindungan, pos pengamanan, deklarasi spesies banteng, peningkatan status konservasi, menerbitkan publikasi ilmiah dan melakukan penelitian lanjutan, serta membangun kerjasama konservasi secara kolaboratif dan meminta dukungan dengan pemberdayaan masyarakat. Setelah sesi ketiga selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, sesi kuesioner, dan penutup.

Secara keseluruhan, acara SEMNAS Banteng KSSL FKH UGM berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh 275 peserta, sebanyak 92,73% peserta menyatakan SEMNAS telah berjalan dengan lancar dan 7,27% lainnya memberikan kritik dan saran terkait waktu pelaksanaan kegiatan serta adanya kendala jaringan. Diharapkan, SEMNAS Banteng KSSL FKH UGM sebagai program kerja tahunan KSSL FKH UGM terus melakukan inovasi dan improvisasi dengan topik yang lebih menarik dengan outcome yang lebih baik dari tahun ini mengingat tingginya antusiasme partisipan untuk mengikuti SEMNAS Banteng tahun 2022. Salam Lestari!Lihat   Selengkapnya

KSSL WEEKEND GETAWAY 2021 DALAM RANGKA LUSTRUM KE-15 FKH UGM

Kegiatan Mahasiswa Selasa, 7 September 2021

KSSL Weekend Getaway merupakan suatu kegiatan tahunan yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar anggota KSSL FKH UGM serta mengajak anggota KSSL FKH UGM untuk lebih peduli terhadap masalah yang dihadapi satwa liar disekitar maupun di alam.

KSSL Weekend Getaway tahun ini dilaksanakan dalam rangka lustrum ke-15 FKH UGM. Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Agustus 2021 secara daring melalui platform meeting zoom. Kegiatan Weekend Getaway ini dihadiri oleh anggota aktif KSSL 2021 berjumlah 78 orang serta beberapa alumni KSSL FKH UGM.

Pada tanggal 26 Agustus 2021 atau 3 hari sebelum KSSL Weekend Getaway dilakukan pembagaian kelompok sebanyak 12 kelompok. Setiap kelompok diwajibkan membuat multichat dan memilih perwakilan untuk menjadi ketua kelompok. Selain itu, terdapat quiz yang harus dijawab setiap kelompok dan jawabanan dikirimkan melalui direct message akun instagram KSSL FKH UGM. Kelompok dengan pengirim tercepat dan tertepat akan menjadi pemenang yang diumumkan pada saat KSSL Weekend Getaway.

KSSL Weekend Getaway dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dibuka dengan sambutan oleh ketua kegiatan dan ketua KSSL FKH UGM. Setelah itu, anggota KSSL yang sebelumnya sudah di bagi kedalam 12 kelompok masuk ke dalam breakout room yang telah disediakan panitia untuk sesi diskusi tentang satwa liar dan dilanjutkan dengan bermain games secara berkelompok sesuai dengan kelompok diskusi. Permainan games ini berupa games tebak lagu, tebak gambar dan tebak kata. Games ini bertujuan untuk melatih kekompakan antar anggota kelompok dan suportivitas. Kemudian acara KSSL Weekend Getaway ditutup dengan pengumuman pemenang quiz dan games serta sesi foto bersama.

Melalui kegiatan ini diharapkan anggota KSSL dapat lebih peduli terhadap satwa liar di sekitar maupun di alam liar, menjaga lingkungan tempat satwa tersebut berada, serta mempererat hubungan antar anggota KSSL FKH UGM.

Salam lestari!

Narahubung : Happy C. (087771394937)Lihat   Selengkapnya

PENGENALAN KEPROFESIAN VETERINER (PKV) KSSL FKH UGM DALAM RANGKA MENYAMBUT LUSTRUM FKH UGM YANG KE-15

Kegiatan Mahasiswa Jumat, 9 Juli 2021

Pada hari Sabtu, 3 Juli 2021, Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KSSL FKH UGM telah menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Keprofesian Veteriner (PKV) dalam rangka menyambut lustrum FKH UGM yang ke-15. Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah bagi mahasiswa kedokteran hewan untuk mengembangkan diri dengan menambah wawasan medis veteriner yang berkaitan dengan peminatan bidang satwa liar sesuai dengan topik yang diangkat yaitu “Penanganan Medis Satwa Liar” yang dibawakan oleh drh. Mohammad Nanang Tejolaksono dan “Konservasi dan Rehabilitasi Satwa Liar” yang dibawakan oleh drh. Guruh Jaya Wisnuwardhana. Tema ini diusung berkaitan dengan konsep kegiatan PKV itu sendiri yaitu mengenalkan profesi veteriner peminatan satwa liar dengan tema besar tahun ini adalah bidang konservasi satwa liar yang dilihat dari sisi medis, konservasi, dan rehabilitasi satwa liar. Kegiatan ini dilaksanakan pukul 10.00-13.15 WIB menggunakan platform Zoom meetings.

Kegiatan diwali dengan pembukaan oleh M. Alif Brillian sebagai Master of Ceremony hari ini dan sambutan dari Ketua Panitia PKV KSSL FKH UGM 2021 yaitu Azzura Alika, Ketua KSSL FKH UGM yaitu Adam Bagus Pratama, Pembina KSSL FKH UGM yaitu Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto, dan Wakil Dekan I FKH UGM yaitu drh. Agung Budiyanto, MP, Ph. D. Setelah sambutan sesi pertama dimulai. Sesi pertama memiliki topik “Penanganan Medis Satwa Liar” yang disampaikan oleh drh. Mohammad Nanang Tejolaksono.

Drh. Mohammad Nanang Tejolaksono atau biasa dipanggil drh. Nanang merupakan national studbook keeper gajah Sumatera dan dokter hewan dengan fokus bidang satwa liar yang bekerja di Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen II, Pasuruan, Jawa Timur. Pada sesi pertama (11.30-12.20 WIB), drh. Nanang menyampaikan materi berjudul “Medis, Konservasi, Edukasi, dan Rekreasi” meliputi pengenalan Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen II, pengembangan program-program tertentu sebagai upaya konservasi satwa liar seperti breeding program, enrichment, rumah sakit satwa, ex-situ-in situ link, pelepasliaran satwa liar, dan rescue satwa liar akibat terdampak konflik masyarakat seperti usaha rescue gajah Sumatera dari konflik Sampit. Selain itu, beliau juga menyampaikan studi kasus tentang pertumbuhan gigi gajah abnormal, proses diagnosis, penentuan resep obat, perlakuan handle dan restrain saat operasi pemotongan mahkota gigi gajah, dan perawatan pasca operasi.

Gambar 1. Sesi pemaparan pertama oleh drh. Mohammad Nanang Tejolaksono

 

     Setelah sesi pertama selesai, sesi kedua dimulai. Sesi kedua (12.20-12.50 WIB) membahas tentang “Konservasi dan Rehabilitasi Satwa Liar” yang disampaikan oleh drh. Guruh Jaya Wisnuwardhana atau biasa dipanggil drh. Guruh. Drh. Guruh adalah dokter hewan dengan fokus bidang konservasi, rescue, dan rehabilitasi satwa liar di Wildlife Rescue Center (WRC) Jogjakarta. Di sesi kedua, drh. Guruh menyampaikan materi tentang pengenalan WRC Jogja, prinsip pemeliharaan satwa liar berdasarkan 5 Freedom Animal Welfare, tahap-tahap ketika akan me-rescue dan merehabilitasi satwa liar, pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan fisik dan laboratoris untuk menentukan layak tidaknya untuk dilepasliarkan dan menentukan tindakan yang harus diberikan selanjutnya, penerapan preventive medicine yaitu deworming, vaksinasi, biosecurity, pemeriksaan rutin, perawatan gigi, nekropsi, review kesehatan (morbiditas dan mortalitas), dan kontrol hama. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang kegiatan monitoring dan evaluasi pasca pelepasliaran satwa liar untuk melihat tingkat survival dari hewan bersangkutan. Setelah sesi dua selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, sesi kuis, dan penutup.

Gambar 2. Sesi pemaparan materi kedua oleh drh. Guruh Jaya Wisnuwardhana

Secara keseluruhan, acara PKV berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil evaluasi yang diisi oleh 105 partisipan yang hadir dan mengisi formular absensi dan evaluasi, 60% mengatakan bahwa PKV KSSL FKH UGM 2021 sangat berkesan dengan 66,7% mengatakan bahwa materi yang disampaikan menarik dan 50,5% mengatakan materi mudah dipahami. Diharapkan, PKV KSSL FKH UGM sebagai program kerja Departemen Penelitian dan Pengembangan KSSL FKH UGM terus melakukan inovasi dan improvisasi mengingat tingginya antusiasme partisipan untuk mengikuti PKV tahun 2022. Salam lestari!Lihat   Selengkapnya

123
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No. 2 Karangmalang, Yogyakarta 55281 Indonesia

fkh@ugm.ac.id
+62 (274) 6492088
+62 (274) 560862
+62 (274) 560861

Informasi Publik

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Secara berkala

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

© Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada 2025

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju