







BeritaKegiatan MahasiswaSeminar Rabu, 29 Oktober 2025








Kegiatan Mahasiswa Rabu, 2 Juli 2025
Ekspedisi Satwa Liar merupakan kegiatan kolaborasi antara Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) dan Veterinary Pecinta Alam Gadjah Mada (VETPAGMA) FKH UGM. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “The Hidden Treasures of Mount Merapi: A Journey to Understand, Restore, and Protect Mount Merapi’s Nature.”
Lihat SelengkapnyaKegiatan Mahasiswa Kamis, 19 Juni 2025
Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) FKH UGM telah melaksanakan kegiatan Primate Basic Medicine 2025. Tema yang diangkat pada kegiatan seminar dan workshop ini yaitu Primates Guardian: Preserving Primates Through Veterinary Approach. Tujuan dilaksanakannya Primate Basic Medicine yaitu untuk menambah wawasan baru, mengetahui pemeriksaan medis, dan mencegah penyebaran zoonosis pada Bornean Orangutan or Pongo pygmaeus.
Lihat SelengkapnyaKegiatan Mahasiswa Kamis, 12 Juni 2025
Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) FKH UGM telah melaksanakan kegiatan Reptile Basic Medicine 2025. Tema yang diangkat pada kegiatan seminar dan workshop ini, yaitu Reticulated python : The Art of Scale and Style. Tujuan dilaksanakannya Reptile Basic Medicine adalah untuk menambah wawasan baru ...
Lihat SelengkapnyaKegiatan Mahasiswa Rabu, 11 Juni 2025
Weekend Getaway KSSL merupakan salah satu kegiatan tahunan untuk mempererat hubungan antar anggota KSSL dan menambah kepedulian serta ilmu pengetahuan mengenai satwa liar di alam. Pada tahun ini Weekend Getaway dilaksanakan pada 24—25 Mei 2025 di Penginapan Bella Plaza
Lihat SelengkapnyaKegiatan Mahasiswa Kamis, 5 Juni 2025
Wildlife Education (WEDU) merupakan salah satu program kerja yang diselenggarakan setiap tahun oleh Kelompok Studi Satwa Liar Fakultas Kedokteran Hewan UGM yang bertujuan untuk memberi wawasan dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga satwa liar di Indonesia.
Lihat SelengkapnyaBeritaKegiatan Mahasiswa Kamis, 8 Desember 2022

Kegiatan pada hari Sabtu, 17 September 2022 pukul 10.00 – 12.30 WIB dengan webinar Reptile Basic Medicine: Serpentes dilaksanakan secara daring melalui zoom yang diisi oleh pembicara ahli yaitu drh. M. Abiyyu Ulul Azmi (Dokter Hewan di Nature Vet). Materi yang diberikan oleh drh. Abiyyu meliputi pendahuluan tentang Serpentes seperti identifikasi spesies, diet/ makanan, habitat, status konservasi, dan cara pelestariannya, handling dan restrain, penyakit yang sering dijumpai, dan pengobatannya. Kegiatan selesai dan ditutup dengan foto bersama pembicara, peserta, dan panitia.

Kegiatan pada hari Minggu, 18 September 2022 adalah workshop Reptile Basic Medicine: All About Reptiles. Peserta dan tiga dokter hewan sebagai pemateri yaitu drh. Dwiana Pungki A. W, drh. Berta Alviyanto, dan drh. Danuja Widigdaya melaksanakan kegiatan ini di Gembira Loka Zoo. Peserta dibagi menjadi 10 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 3 orang yang masing-masing diberikan borang laporan untuk merangkum materi yang dijelaskan oleh pemateri mengenai satwa yang diperiksa. Hewan yang digunakan untuk praktik antara lain adalah iguana, ular, dan kura-kura. Materi yang disampaikan meliputi medical check-up, diagnosa penyakit, pengambilan darah, sexing, dan pemberian vitamin. Kegiatan selesai pada pukul 15.00 WIB dan ditutup dengan foto bersama pembicara, peserta, dan panitia.

Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan maupun umum sehingga dapat mengetahui berbagai jenis reptil beserta diet dan habitatnya, penyakit yang sering dijumpai, serta konservasi mengenai kelompok hewan ini. Dengan mengikuti kegiatan ini, diharapkan peserta dan masyarakat umum semakin peduli terhadap kelestarian satwa liar ini.
Lihat Selengkapnya
Kegiatan Mahasiswa Rabu, 10 November 2021
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Farra Nasywa Kamila sebagai Master of Ceremony dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama dari Ketua Panitia SEMNAS Banteng KSSL FKH UGM 2021 yaitu Ilma Nabila, dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua KSSL FKH UGM yaitu Adam Bagus Pratama, Pembina KSSL FKH UGM yaitu Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto, dan Wakil Dekan I FKH UGM yaitu drh. Agung Budiyanto, MP, Ph. D. Setelah itu, sesi seminar diambil alih oleh Aldika Fakhin, S. K. H. sebagai moderator SEMNAS tahun ini. Sesi seminar pertama disampaikan oleh drh. Yohana Tri Hastuti yang menyampaikan tentang Upaya Konservasi Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus) di Lembaga Konservasi Ex-situ.
Drh. Yohana Tri Hastuti atau biasa dipanggil drh. Yohana pada sesi pertama (13.39-14.20) menyampaikan tentang silsilah keturunan banteng sebagai determinasi penyakit dan penanganannya yang dialami oleh banteng, banteng sebagai nenek moyang dari domestic cattle, banteng sebagai dimorphism animal yaitu satwa yang dapat dibedakan berdasar penampakan luarnya, dan juga tentang subspecies banteng. Selain itu, beliau juga menyampaikan tentang data populasi banteng pada tahun 2016 dan dikonklusikan sebagai penurunan populasi banteng yang kemudian dapat menentukan status banteng saat ini yaitu dilindungi (PP No. 7 tahun 1999), endangered (IUCN), Appendix I Red List (CITES) dan satwa prioritas menurut Permenhut No. 57/2008. Faktor-faktor penyebab penurunan populasi banteng tersebut diidentifikasi dari destruksi dan degradasi habitat, perburuan ilegal dan liar, penyakit-penyakit hewan domestik, interbreeding dengan hewan domestik yang mengancam integritas genetika banteng. Penyakit-penyakit yang dialami banteng sama halnya seperti penyakit yang dialami oleh domestic cattle yaitu penyakit infeksius seperti tuberculosis dan brucellosis, penyakit parasiter baik secara internal atau eksternal, dan penyakit non infeksius yang kemudian dicegah melalui manajemen kesehatan melalui preventive medicine protocol (hal terpenting dan utama), pemeriksaan rutin, tuberculosis test, vaksinasi, pengecekan darah secara hematologis dan kimiawi, pemeriksaan feses rutin, dan deworming. Beliau juga menyampaikan tentang upaya konservasi yang dilakukan sejauh ini seperti perbaikan genetik Banteng Jawa berbasis teknologi reproduksi dan pengkoleksian sperma sebagai bahan injeksi inseminasi buatan.
Setelah sesi pertama selesai, sesi kedua dimulai. Sesi kedua (14.28-14.48 WIB) disampaikan oleh Pudjiadi, S. Sos sebagai Kepala Balai Taman Nasional Baluran. Beliau menjabarkan bahwa TN Baluran dengan luas 25.000 hektar telah diberi mandat pengelolaan sebagai habitat dan populasi Banteng Jawa dan Macan Tutul Jawa sejak 1997. Permasalahan utama yang terjadi di TN Baluran adalah adanya invasi tanaman akasia yang telah meluas hingga 6.400 hektar, tetapi telah dilakukan upaya pemulihan berupa tebang oles sejak 1985. Terkait dengan banteng, TN Baluran telah melakukan upaya pembinaan habitat banteng seperti pemulihan ekosistem, pemeriksaan kubangan, dan pengaliran air dari sumber air. Dilakukan juga monitoring populasi dan distribusi banteng, studi ekologi banteng liar, dan pemeriksaan kesehatan banteng secara berkala. Sampai tahun 2020, telah ada 11 ekor banteng di suaka satwa banteng di TN Baluran. Suaka satwa banteng tersebut juga merencanakan perluasan wilayah menjadi 50 ha dan diresmikan sebagai pusat rescue banteng di Jawa Timur. Suaka satwa banteng TN Baluran juga menjalin mitra konservasi dengan beberapa lembaga konservasi dan lembaga pemerintah lainnya.

Setelah sesi kedua selesai, sesi ketiga dimulai. Sesi ketiga (14.52-15.15 WIB) disampaikan oleh Iman Sapari, M. Si sebagai Direktur Yayasan Orang Utan Indonesia (Yayorin). Yayorin merupakan NGO lokal yang bergerak di bidang kelestarian hutan untuk kesejahteraan umat. Program utama yang dilakukan Yayorin adalah penelitian keanekaragaman hayati meliputi monitoring populasi dan penelitian orangutan dan banteng. Latar belakang Yayorin mengamati perilaku banteng adalah Banteng Kalimantan sudah tergolong endangered species berdasarkan IUCN, belum adanya data distribusi mengenai Banteng Kalimantan, dan belum banyaknya riset DNA Banteng Kalimantan sehingga dibentuklah strategi rencana aksi konservasi Banteng Kalimantan. Penelitian Banteng Kalimantan yang dilakukan di Belantikan menghasilkan kedua sudut pandang, yakni hasil etnozoologi dan hasil bioekologi. Yayorin telah melakukan kerjasama konservasi dengan beberapa lembaga dan mendapat dukungan perlindungan Banteng Kalimantan dan orangutan dari masyarakat sekitar. Tantangan utama konservasi banteng antara lain adalah ukuran populasi yang masih kecil dan tersebar sehingga sulit untuk dilakukan pengamatan, penelitian dan publikasi ilmiah terbatas, serta masih adanya perburuan. Dengan tantangan di atas, Yayorin telah berupaya untuk mendorong upaya perlindungan, pos pengamanan, deklarasi spesies banteng, peningkatan status konservasi, menerbitkan publikasi ilmiah dan melakukan penelitian lanjutan, serta membangun kerjasama konservasi secara kolaboratif dan meminta dukungan dengan pemberdayaan masyarakat. Setelah sesi ketiga selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, sesi kuesioner, dan penutup.
Secara keseluruhan, acara SEMNAS Banteng KSSL FKH UGM berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh 275 peserta, sebanyak 92,73% peserta menyatakan SEMNAS telah berjalan dengan lancar dan 7,27% lainnya memberikan kritik dan saran terkait waktu pelaksanaan kegiatan serta adanya kendala jaringan. Diharapkan, SEMNAS Banteng KSSL FKH UGM sebagai program kerja tahunan KSSL FKH UGM terus melakukan inovasi dan improvisasi dengan topik yang lebih menarik dengan outcome yang lebih baik dari tahun ini mengingat tingginya antusiasme partisipan untuk mengikuti SEMNAS Banteng tahun 2022. Salam Lestari!Lihat Selengkapnya
Kegiatan Mahasiswa Selasa, 7 September 2021
KSSL Weekend Getaway tahun ini dilaksanakan dalam rangka lustrum ke-15 FKH UGM. Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Agustus 2021 secara daring melalui platform meeting zoom. Kegiatan Weekend Getaway ini dihadiri oleh anggota aktif KSSL 2021 berjumlah 78 orang serta beberapa alumni KSSL FKH UGM.
Pada tanggal 26 Agustus 2021 atau 3 hari sebelum KSSL Weekend Getaway dilakukan pembagaian kelompok sebanyak 12 kelompok. Setiap kelompok diwajibkan membuat multichat dan memilih perwakilan untuk menjadi ketua kelompok. Selain itu, terdapat quiz yang harus dijawab setiap kelompok dan jawabanan dikirimkan melalui direct message akun instagram KSSL FKH UGM. Kelompok dengan pengirim tercepat dan tertepat akan menjadi pemenang yang diumumkan pada saat KSSL Weekend Getaway.

KSSL Weekend Getaway dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dibuka dengan sambutan oleh ketua kegiatan dan ketua KSSL FKH UGM. Setelah itu, anggota KSSL yang sebelumnya sudah di bagi kedalam 12 kelompok masuk ke dalam breakout room yang telah disediakan panitia untuk sesi diskusi tentang satwa liar dan dilanjutkan dengan bermain games secara berkelompok sesuai dengan kelompok diskusi. Permainan games ini berupa games tebak lagu, tebak gambar dan tebak kata. Games ini bertujuan untuk melatih kekompakan antar anggota kelompok dan suportivitas. Kemudian acara KSSL Weekend Getaway ditutup dengan pengumuman pemenang quiz dan games serta sesi foto bersama.
Melalui kegiatan ini diharapkan anggota KSSL dapat lebih peduli terhadap satwa liar di sekitar maupun di alam liar, menjaga lingkungan tempat satwa tersebut berada, serta mempererat hubungan antar anggota KSSL FKH UGM.
Salam lestari!
Narahubung : Happy C. (087771394937)Lihat Selengkapnya
Kegiatan Mahasiswa Jumat, 9 Juli 2021
Kegiatan diwali dengan pembukaan oleh M. Alif Brillian sebagai Master of Ceremony hari ini dan sambutan dari Ketua Panitia PKV KSSL FKH UGM 2021 yaitu Azzura Alika, Ketua KSSL FKH UGM yaitu Adam Bagus Pratama, Pembina KSSL FKH UGM yaitu Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto, dan Wakil Dekan I FKH UGM yaitu drh. Agung Budiyanto, MP, Ph. D. Setelah sambutan sesi pertama dimulai. Sesi pertama memiliki topik “Penanganan Medis Satwa Liar” yang disampaikan oleh drh. Mohammad Nanang Tejolaksono.
Drh. Mohammad Nanang Tejolaksono atau biasa dipanggil drh. Nanang merupakan national studbook keeper gajah Sumatera dan dokter hewan dengan fokus bidang satwa liar yang bekerja di Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen II, Pasuruan, Jawa Timur. Pada sesi pertama (11.30-12.20 WIB), drh. Nanang menyampaikan materi berjudul “Medis, Konservasi, Edukasi, dan Rekreasi” meliputi pengenalan Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen II, pengembangan program-program tertentu sebagai upaya konservasi satwa liar seperti breeding program, enrichment, rumah sakit satwa, ex-situ-in situ link, pelepasliaran satwa liar, dan rescue satwa liar akibat terdampak konflik masyarakat seperti usaha rescue gajah Sumatera dari konflik Sampit. Selain itu, beliau juga menyampaikan studi kasus tentang pertumbuhan gigi gajah abnormal, proses diagnosis, penentuan resep obat, perlakuan handle dan restrain saat operasi pemotongan mahkota gigi gajah, dan perawatan pasca operasi.
Gambar 1. Sesi pemaparan pertama oleh drh. Mohammad Nanang Tejolaksono |
Setelah sesi pertama selesai, sesi kedua dimulai. Sesi kedua (12.20-12.50 WIB) membahas tentang “Konservasi dan Rehabilitasi Satwa Liar” yang disampaikan oleh drh. Guruh Jaya Wisnuwardhana atau biasa dipanggil drh. Guruh. Drh. Guruh adalah dokter hewan dengan fokus bidang konservasi, rescue, dan rehabilitasi satwa liar di Wildlife Rescue Center (WRC) Jogjakarta. Di sesi kedua, drh. Guruh menyampaikan materi tentang pengenalan WRC Jogja, prinsip pemeliharaan satwa liar berdasarkan 5 Freedom Animal Welfare, tahap-tahap ketika akan me-rescue dan merehabilitasi satwa liar, pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan fisik dan laboratoris untuk menentukan layak tidaknya untuk dilepasliarkan dan menentukan tindakan yang harus diberikan selanjutnya, penerapan preventive medicine yaitu deworming, vaksinasi, biosecurity, pemeriksaan rutin, perawatan gigi, nekropsi, review kesehatan (morbiditas dan mortalitas), dan kontrol hama. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang kegiatan monitoring dan evaluasi pasca pelepasliaran satwa liar untuk melihat tingkat survival dari hewan bersangkutan. Setelah sesi dua selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, sesi kuis, dan penutup.
Gambar 2. Sesi pemaparan materi kedua oleh drh. Guruh Jaya Wisnuwardhana |
Secara keseluruhan, acara PKV berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil evaluasi yang diisi oleh 105 partisipan yang hadir dan mengisi formular absensi dan evaluasi, 60% mengatakan bahwa PKV KSSL FKH UGM 2021 sangat berkesan dengan 66,7% mengatakan bahwa materi yang disampaikan menarik dan 50,5% mengatakan materi mudah dipahami. Diharapkan, PKV KSSL FKH UGM sebagai program kerja Departemen Penelitian dan Pengembangan KSSL FKH UGM terus melakukan inovasi dan improvisasi mengingat tingginya antusiasme partisipan untuk mengikuti PKV tahun 2022. Salam lestari!Lihat Selengkapnya