Fun With Ruminant 2025, sebuah program kerja dari Divi Ruminansia Himpunan Studi Ternak Produktif (HSTP) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada telah terlaksana pada hari Sabtu, 24 Mei 2025. Fun With Ruminant tahun ini dilaksanakan secara luring dengan mengusung tema ”Seni Klinis dalam Menangani Penyakit Abses pada Ruminansia”.
HSTP
Pada Minggu, 4 Mei 2025, Himpunan Studi Ternak Produktif (HSTP) Fakultas Kedokteran Hewan UGM telah menyelesaikan kegiatan HSTP Bergerak dengan tema ”Vet camp : A Day in the Life of a Veterinarian, Veterinarian in Action”. Acara ini dihadiri oleh 84 peserta yang berasal dari bebrbagai SMA di Yogyakarta dan sekitarnya.
Rangkaian acara diawali dengan sambutan-sambutan dari para pengurus dan panitia dari masing -masing UKM. Kemudian dilanjutkan sesi pemaparan mengenai gagasan dan program kerja yang dimiliki oleh masing-masing ketua UKM HSTP dan ketua UKM KERTAS FKH UB serta sesi bonding antar kedua UKM hingga pukul 13.00 WIB. Pada kesempatan ini diskusi berjalan aktif dan seru. Masing-masing UKM mendapatkan insight untuk UKM yang lebih baik kedepannya, serta saling memberikan feedback yang bermanfaat. Kegiatan kolaborasi yang penuh dengan kesan dan pengalaman yang berharga ini ditutup dengan foto bersama.
Tepat pukul 13.30 WIB, kami melanjutkan perjalanan menuju wisata Jawa Timur Park I dan tiba dilokasi sekitar pukul 14.30 WIB. Sebagai mahasiswa kedokteran hewan yang mempelajari mengenai kesehatan makhluk hidup, maka tujuan rekreasi sangatlah penting terutama untuk menjaga kesehatan mental dan jiwa dengan melepas penat dalam tubuh kita, selain bertujuan untuk meningkatkan solidaritas antar anggota. Dikarenakan kondisi cuaca yang saat itu hujan hingga beberapa jam kemudian, maka agenda rekreasi tersebut dibatalkan. Pada pukul sekitar 16.30 WIB, sebelum melakukan perjalanan kembali ke FKH UGM, kami menyempatkan waktu untuk membeli oleh-oleh khas Batu-Malang. Perjalanan menuju ke FKH UGM kembali dilanjutkan pukul 18.00 WIB dan tiba di FKH UGM sekitar pukul 00.00 WIB.
Kegiatan Procamp Gamma selaras mendukung nilai-nilai SDGs (Sustainable Development Goals) pada poin 4 dan 17 yaitu pendidikan berkualitas dengan cara saling memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai isu-isu kesehatan hewan ternak dan membangun hubungan kemitraan kolega calon dokter hewan antar dua universitas yang berbeda. Dari kegiatan tersebut, diharapkan mampu terbangun kerja sama global untuk mencapai tujuan berkelanjutan.
Kontributor: Abdullah Abyan Taqiyudin
Sesi pertama adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh drh. Vika Ichsania Ninditya. Beliau memaparkan materi terkait penyakit parasit yang dapat menginfeksi babi, kuda, dan kelinci, gejala klinis masing-masing parasit, dan pengobatan hewan yang terinfeksi. Sesi kedua dilaksanakan sesi diskusi dengan para dokter, penyerahan plakat kepada pembicara dan pemecahan kebekuan. Dilanjutkan dengan sesi hands-on dengan asisten laboratorium Parasitologi FKH UGM, asisten mendemonstrasikan cara membuka atau nekropsi saluran pencernaan pada kelinci. Selain itu, dijelaskan cara mengamati keberadaan cacing di usus kelinci jika tidak ada dengan mengikis mukosa usus di aquades menggunakan pisau pada pisau bedah. Setelah itu, ditunggu sampai mukosa mengendap dan aquades dibuang bersih. Akhirnya, dituangkan ke dalam cawan petri steril dan diamati di bawah mikroskop. Sesi selanjutnya adalah pengamatan parasit dalam kotoran hewan non-ruminansia. Selama hands-on, para peserta diberikan lembar kerja untuk mengisi observasi yang diperoleh. Setelah selesai, lembar kerja dikumpulkan ke panitia acara.
Setelah kegiatan selesai, dilanjutkan dengan membersihkan area yang digunakan untuk kegiatan dan sesi foto bersama. Pelaksanaan kegiatan NCD 2024 diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta terkait penyakit parasit gastrointestinal hewan non-ruminansia, cara mengamati parasit pada gastrointestinal, dan menambah wawasan terkait pengobatan gejala klinis parasit infeksius. Selain itu, kegiatan NCD 2024 menjadi bekal utama bagi mahasiswa kedokteran hewan agar kedepannya ketika telah memasuki ranah dokter hewan, mereka dapat mempraktikkan ilmu yang didapat dalam kehidupan dan lingkungan sekitar.
Acara Nonruminants Care Day yang berlangsung pada hari Minggu, 8 September 2024 mendukung nilai-nilai SGD (Sustainable Development Goals) pada poin 3 dan 4, yaitu Good Health and Welfare dengan mengendalikan penyakit parasit pada hewan non-ruminansia, Quality Education dengan memberikan edukasi dan pengetahuan tentang dunia kedokteran hewan.

Acara HEPCOM 2022 berlangsung secara daring yang terbagi menjadi 3 sesi, yaitu sesi pengumpulan karya yang dilaksanakan paling lambat pada 10 November 2022, sesi penjurian pada tanggal 14-24 November 2022, dan sesi pengumuman pemenang melalui sosial media HSTP pada 30 November 2022. Penjurian dilakukan dengan empat aspek penilaian yaitu kesesuaian dengan tema, kerangka dan penggunaan bahasa, ketajaman gagasan, dan kebermanfaatan dan pengaplikasian. HEPCOM berakhir dengan tiga juara. Juara pertama diraih oleh Agnipriska Virdana Yupal dan tim dengan judul esai “Akselerasi dalam Mencapai Ketahanan Pangan dan Stabilitas Ekonomi melalui Ekosistem Agrosilvopasturia di Era Society 5.0”, juara kedua diraih oleh Alifa Shafa Salsabila dan tim dengan judul esai “Edible Film Berbasis Gelatin Limbah Tulang Ayam Guna Menyongsong Lumbung Pangan Dunia 2045”, serta juara ketiga diraih oleh Siti Salbiah Ristumanda dan tim dari dengan judul esai “Rancangan Maggot.Go: Platform Aplikasi Pengelola Sampah Organik untuk Mendukung Strategi Peternakan di Era Society 5.0”.

Diharapkan dengan dilaksanakannya HEPCOM 2022 ini, minat mahasiswa dalam dunia kepenulisan semakin meningkat, dapat mengasah kemampuan berkompetisi di bidang akademik, serta meningkatkan inovasi mahasiswa dalam menciptakan metode baru dalam mengatasi permasalahan di bidang veteriner.
Fun With Ruminants dimulai pada pukul 09.00 WIB yang diawali dengan pembukaan, sambutan-sambutan, dan menyanyikan Indonesia Raya serta Hymne Gadjah Mada. Kemudian, sesi materi disampaikan oleh drh. Asep Rahmat Khaerudin, M. Pt. sebagai pemateri FWR dan dipandu oleh drh. Munib Khoirun Amala sebagai moderator. Materi membahas tentang manfaat serta proses pengolahan susu sapi dari pemeliharaan sapi perah hingga menghasilkan susu sebagai menjadi produk pangan sehat dan berkualitas baik yang siap dikonsumsi oleh masyarakat. Produk olahan susu contohnya ada susu pasteurisasi, susu UHT, yogurt, mozarella, dan lain-lain. Proses pengolahan dilakukan dengan berbagai proses sehingga tetap mempertahankan kualitas kandungan gizi dan nutrisinya.
Setelah pemaparan materi, selanjutnya terdapat sesi diskusi. Sesi diskusi ini moderator mengulas hasil kuis mitos atau fakta yang telah dilakukan di Instagram sebelumnya. Lalu, dilanjutkan dengan tanya jawab antara peserta dan pemateri. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan kemudian dijawab langsung oleh pemateri.
Selanjutnya dilaksanakan fun quiz untuk para peserta. Panitia memberikan 3 pertanyaan terkait materi yang sudah disampaikan kepada peserta dan peserta menjawab pertanyaan tersebut. Kegiatan ini diakhiri dengan penutup oleh MC.
Pada hari Sabtu, 11 September dan 18 September 2021 telah dilaksanakan kegiatan Project Mandiri
Setelah tahapan penjurian, tanggal 26 Agustus 2021 diumumkan para pemenang lomba. Untuk Cabang Lomba Esai, juara 1 dimenangkan oleh Audra Vinela dari Universitas Syiah Kuala dengan judul karya “Inovasi Aplikasi Digital Millenial Berteknologi Augmented Reality Berbasis Vuforia dan Katalog QR Code untuk Deteksi Perilaku serta Fisiologi Hewan Ternak”, juara 2 dimenangkan oleh Nadia Nifsi Ramadhan dan tim dari Universitas Gadjah Mada dengan judul karya “SIWALAKAN: Pakan Konsentrat Terfermentasi dari Limbah Sabut Siwalan (Borassus flabellifer) sebagai Solusi Gizi Sapi Pedaging”, dan juara 3 dimenangkan oleh Mirza Nur Fadilla dan tim dari Universitas Gadjah Mada dengan judul karya “Optimalisasi Limbah Kedelai sebagai Suplemen untuk Memacu Bobot Harian Sapi Potong di Era Peternakan Milenial”.
Untuk Cabang Lomba Poster, juara 1 dimenangkan oleh Balqis Bahiya Milan Novindasari dari Universitas Gadjah Mada dengan judul karya “Millenials #DareToShare Android Digital Application TAKESI”, juara 2 dimenangkan oleh Alifa Mariyatul Khiftiyah dari Poltekkes Kemenkes Surabaya dengan judul karya “Ternak Sehat Pangan Melimpah”, juara 3 dimenangkan oleh Daniya Fathiya dari Universitas Padjajaran dengan judul karya “National Food Security : What Millenials Need To Do?”, dan juara favorit dimenangkan oleh Audra Vinela dari Universitas Syiah Kuala dengan judul karya “Digital Keswan Milenial Terhadap Ketahanan Pangan”.
Procamp Gamma 2021 dengan tema “Kontribusi Generasi Milenial dalam Peningkatan Kesehatan Ternak untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan” diharapkan menjadi sarana bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk dapat menciptakan inovasi dalam dunia peternakan untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Kegiatan Procamp Beta 2021 dibuka oleh Grace Junicia sebagai MC dan dipandu oleh Surayya Hanan sebagai moderator. Procamp Beta dihadiri oleh 80 peserta yang berasal dari kalangan internal HSTP FKH UGM. Kegiatan ini terdiri dari empat sesi. Sesi pertama, diisi oleh drh. Wagimin Taruna, yang merupakan direktur Mini Zoo Jogja Exotarium, dengan materi yang berjudul “Nekropsi dan Diagnosa Penyakit yang sering Menyerang Kelinci beserta Penanganannya”. Pada kesempatan tersebut, beliau menjelaskan berbagai hal mengenai kelinci, mulai dari jenis, karakteristik, manajemen pemeliharaan, pakan, kandang, penyakit yang sering menyerang kelinci seperti scabies, kembung, rhinitis, diare, pododermatitis, mastitis, koksidiosis dan pengobatannya, serta cara nekropsi untuk mengetahui penyebab penyakit pada kelinci. Tidak hanya itu, beliau juga mempraktikkan secara langsung bagaimana cara handling kelinci, baik dari posisi depan maupun belakang. Ternyata, kelinci dengan bentuk tubuh yang berbeda memiliki cara handling yang berbeda juga loh.
Selanjutnya, sesi kedua dibawakan oleh Dr. drh. Slamet Raharjo, M.P, selaku Dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam (IPD) FKH UGM. Beliau menyampaikan materi “Nekropsi dan Penanganan Penyakit pada Unggas”. Di awal sesi, beliau menuturkan bahwa unggas merupakan hewan produksi dengan populasi terbesar di dunia serta menjadi penyumbang sumber protein hewani pangan terbesar. Hal ini menjadikan bisnis unggas sangat potensial dan memiliki peluang yang cukup menjanjikan. Penjelasan dilanjutkan dengan klasifikasi unggas dan budidaya unggas. Kemudian, beliau memberikan pemaparan mengenai apa itu nekropsi dan autopsy, serta rangkaian prosedur nekropsi pada unggas yang dimulai dengan tahap persiapan hingga pengamatan adanya perubahan patologi pada organ.
Sesi ketiga diisi oleh drh. Taufik Mukti, selaku Dokter Hewan Praktisi Singa Tua Vet Klinik. Pada kesempatan tersebut, beliau membahas “Diagnosis Penyakit dan Penanganan Masalah pada Partus Ruminansia”. Pembahasan beliau meliputi penyebab, gejala, dan cara penanganan kasus penyakit seperti diare, mastitis, hingga distokia. Untuk kasus diare, yaitu suatu kejadian dimana keluarnya cairan atau kotoran yang bersifat lembek dapat dilakukan terapi cairan dengan menggunakan Larutan Cak Basman, yang terdiri atas air, soda kue, garam, dan gula dengan konsentrasi tertentu. Larutan ini berperan sebagai larutan elektrolit yang mampu mencegah hewan ternak terutama sapi mengalami dehidrasi akibat kehilangan cairan yang berlebih. Untuk kasus kedua, yaitu ambing bengkak. Pembengkakan ambing sendiri dapat mengarah ke beberapa diagnosa seperti mastitis, luka pada ambing, leptospirosis, tuberculosis, ataupun tumor. Penyakit-penyakit tersebut diberi penanganan berupa terapi simptomatis, kausatif, dan suportif, kecuali untuk tumor dapat dilakukan tindakan operasi. Sementara itu, untuk kasus terakhir, yaitu distokia yang dijelaskan oleh beliau jika penanganannya akan berbeda sesuai dengan penyebab dari distokia itu sendiri, yang dapat disebabkan oleh 4 hal, yaitu hewan yang tidak cukup kuat untuk mendorong, tidak cukupnya jalan kelahiran, kesalahan posisi fetus, serta terpuntirnya uterus.
Sesi keempat diisi oleh Dr. drh. Yuli Purwandari Kristianingrum, M.P., selaku Dosen Departemen Patologi FKH UGM. Materi yang beliau sampaikan berjudul “Nekropsi, Diagnosa Penyakit pada Ikan Bandeng”. Beliau menuturkan bahwa ikan bandeng yang merupakan anggota dari famili Chanidae, dengan ciri sisik keperakan yang pada umumnya lebih besar daripada jenis ikan yang lain, serta bersifat toleran terhadap salinitas yang bervariasi ini menjadi salah satu komoditas yang potensial untuk dikembangkan. Lebih lanjut, beliau membahas mengenai persiapan budidaya, mulai dari konstruksi, perlakuan tambak sebelum diisi dengan air, kadar pH, kadar oksigen, serta beragam hal yang perlu dilakukan sebelum pembibitan dimulai. Selain itu, dituturkan juga mengenai hama dan penyakit yang umum menyerang ikan bandeng seperti hama pengganggu (kepiting, tiram, dll) dan hama pemangsa (burung), cara pencegahannya baik yang bersifat protektif maupun preventif, pengobatan dari penyakit itu sendiri, yang dapat menggunakan obat kimia maupun obat herbal, serta tahapan nekropsi dan prosedur metode kerokan kulit maupun swab jaringan untuk menentukan penyakit pada populasi.
Para peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan antusias yang cukup tinggi. Dalam sesi diskusi, peserta aktif bertanya pada para pembicara yang hadir. Di akhir kegiatan, dilakukan kuis tentang keempat materi yang telah disampaikan sebelumnya.
Procamp Beta 2021 sebagai bentuk upaya pencerdasan mahasiswa diharapkan mampu menjadi sarana penguatan wawasan serta pengetahuan mahasiswa FKH UGM mengenai dunia kedokteran hewan, terutama terkait hewan akuatik, ruminansia, non ruminansia, dan unggas sebagai bekal menuju persaingan di masa mendatang.
Magang Unggas 2021 mengangkat tema “Inseminasi Buatan pada Unggas”. Pada kesempatan kali ini, materi disampaikan oleh Dr. drh. Slamet Raharjo, M.P selaku praktisi dokter hewan yang ahli dalam reproduksi unggas. Kegiatan magang ini dipandu oleh moderator yaitu Surraya Hanan dan dihadiri oleh 63 peserta yang terdiri dari panitia, pengurus dan anggota Himpunan Studi Ternak Produktif. Kegiatan magang ini dilaksanakan secara daring/online melalui platform Zoom meeting. Rangkaian kegiatan meliputi pembukaan, sambutan ketua panitia, sambutan pembina HSTP, sesi pemaparan materi, sesi tanya jawab, games, dan penutup.
Sesi pemaparan materi oleh Dr. drh. Slamet Raharjo, M.P dilakukan selama 45 menit. Dr. drh. Slamet Raharjo, M.P menyampaikan tentang inseminasi buatan pada unggas, mulai dari pengertian, keuntungan, keterbatasan, faktor penentu keberhasilan, teknik pelaksanaan, pemilihan indukan (jantan dan betina), persiapan alat dan bahan beliau juga menjelaskan cara pengkoleksian semen, teknik pelaksanaan inseminasi buatan, dosis dan frekuensi inseminasi buatan. Beliau juga menjelaskan tentang saluran reproduksi unggas jantan dan betina, hatching eggs/ telur tetas, inkubasi telur tetas, manajemen telur dalam inkubator.
Sesi tanya jawab telah dilakukan dengan lancar karena peserta aktif bertanya. Terdapat tiga pertanyaan seputar inseminasi buatan dan pengalaman berupa video Dr. drh. Slamet Raharjo, M.P pada saat praktik di lapangan. Pertanyaan dijawab seluruhnya oleh Dr. drh. Slamet Raharjo, M.P sekaligus menceritakan pengalaman-pengalaman beliau selama melakukan inseminasi buatan pada unggas.
Magang divisi unggas dengan tema “Inseminasi Buatan pada Unggas” diharapkan menjadi sarana bagi pengurus dan anggota Himpinan Studi Ternak Produktif FKH UGM untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi di bidang kedokteran hewan khususnya pada bidang perunggasan.