Pada tanggal 31 Mei 2025, Badan Penerbitan Pers Mahasiswa (BPPM) FKH UGM menyelenggarakan Studi Pentas berjudul “Thriller Night”. Studi Pentas tahun ini dipimpin oleh Salsabila Khairunnisa sebagai pimpinan produksi dan disutradarai oleh Alfarizqy Bayu Romadhoni, yang merupakan anggota muda BPPM FKH UGM. Pementasan ini diperankan oleh Novita Khusna Zahra, Syifa Athirah Yushend, Muhammad Raqxel Alkadrie, dan Khalisa Ibtihaj Risnaputri.
BPPM
Dalam pelaksanaannya, kegiatan Masas ini diketuai oleh Stifani Khamidah, yang merupakan anggota BPPM FKH UGM angkatan 2020. Acara dimulai dari dibukanya pendaftaran pada 21 Juli 2021 hingga 21 Agustus 2021. Terdapat lebih dari 60 pendaftar pada kategori baca puisi dan 3 pendaftar pada lomba film pendek. Masas tahun ini diadakan dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ketika offline, Masas diselenggarakan dalam bentuk pementasan berbagai kesenian pada sebuah panggung pentas. Tentunya, adanya pandemi membuat para panitia melakukan beberapa penyesuaian, yaitu dengan melaksanakan Masas sebagai perlombaan secara daring.


Pada tanggal 4 Agustus 2021, telah diadakan Technical Meeting secara daring melalui google meet bagi para peserta untuk pemberian informasi lebih lanjut mengenai lomba. Penilaian karya peserta oleh juri dan panitia juga dilaksanakan secara daring, yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 22 dan 23 Agustus 2021. Melalui proses penjurian ini, telah ditentukan pemenang dari setiap kategori. Pengumuman para pemenang lomba baca puisi dan film pendek ditayangkan secara premiere melalui kanal YouTube Vena Teaterika pada tanggal 4 September 2021 pukul 19.30 WIB, sebagai puncak dari kegiatan Masas. Seluruh karya peserta yang telah mengikuti lomba juga akan ditampilkan.
Kegiatan Masas berjalan dengan lancar, walaupun tetap memiliki banyak kekurangan. Harapannya, perlombaan Masas ini dapat menjadi ajang bagi para peserta untuk dapat menampilkan karya-karya terbaiknya di kategori baca puisi maupun film pendek. Bagi para anggota BPPM, diharapkan adanya perlombaan Masas dapat dijadikan pengalaman baru untuk menghasilkan ide-ide kegiatan perlombaan yang lebih baik dan menarik untuk kedepannya.
Puncak Malam Sastra 2021 dapat disaksikan melalui platform:
YouTube: Vena Teaterika
Film pendek ini disutradarai oleh Stella Angela dengan Daffa Zuhdi sebagai penulis naskahnya. Aktor yang berperan yaitu Theodorik sebagai anak, Zyahwa Aan sebagai Ibu, dan Marcellina Kusuma sebagai malaikat. Peralihan Waktu menceritakan tentang sebuah kisah penghidupan seorang ibu dan pengharapan anak tunggalnya. Mereka tinggal bersama di terutuk tua, dalam sebuah desa lama, jauh dari hiruk-pikuk kebisingan kota cahaya. Di sanalah pula mereka menjalani hari yang apa adanya tetapi selalu indah karenanya. Dengan berdua, sang ibu mempunyai jiwa untuk bercangkul demi anaknya dan dengannya pula sang anak perlahan meraih wibawa demi ibunya. Tak dapat mereka bayangkan bagaimana jalannya hari tanpa peran keduanya. Namun, itulah yang terjadi ketika suatu hari mereka terpaksa hidup sendiri, terpisahkan takdir yang menghampiri. Apakah yang akan mereka lakukan, ketika sesosok malaikat datang memberikan sebercak harapan? Apa yang akan mereka lakukan, demi meraih sebuah peralihan?
Pembuatan film pendek ini berjalan dengan lancar walaupun masih banyak kekurangan di sana sini. Harapannya, film pendek ini dapat menghibur penonton. Bagi anggota muda BPPM, semoga pembuatan film pendek ini dapat dijadikan pengalaman sehingga menghasilkan karya yang lebih bagus untuk kedepannya.
Film pendek “Peralihan Waktu” dapat disaksikan melalui platform:
Instagram: @bppmfkhugm
https://www.instagram.com/p/CQLrKAKjlvK/?utm_medium=copy_link
YouTube: Vena Teaterika
B-Vet akan dibagikan secara gratis di lingkungan FKH UGM dan ditujukan kepada civitas akademika FKH UGM. Biasanya, B-Vet mengambil tema yang berbeda-beda tiap tahunnya karena menyesuaikan dengan topik yang sedang hangat saat itu. Menjelang pelaksanaan KBM bauran di FKH UGM, tema B-Vet 2021 adalah “Peralihan Online-Offline”. Tema ini dirasa sangat sesuai dengan kondisi mahasiswa FKH UGM yang sudah terbiasa kuliah daring sebelum memulai kuliah luring.
Proses pembuatan B-Vet dimulai setelah workshop jurnalistik selesai sehingga dapat dikatakan bahwa B-Vet merupakan project pertama bagi anggota baru BPPM FKH UGM. Di akhir kegiatan workshop jurnalistik, pimpinan redaksi dan pimpinan usaha dipilih dari anggota baru. Anggota baru lainnya ditugaskan sebagai reporter dan layouter, sedangkan anggota lama menjadi editor. Pada awal april, tema B-Vet mulai didiskusikan. Selain itu, para reporter mulai mengusulkan judul artikel disertai sumber yang akan digunakan.
Proses pembuatan artikel berlangsung selama sebulan. Memasuki bulan Mei, semua artikel telah diserahkan kepada layouter untuk disusun menjadi majalah yang menarik untuk dibaca. Akhirnya, B-Vet naik cetak pada awal Juni 2021 dan siap dibagikan pada tanggal 15 Juni 2021. Tak hanya versi cetak, tersedia pula B-Vet versi online yang dapat dilihat melalui laman issuu BPPM FKH UGM (https://issuu.com/bppmfkhugm).
Secara keseluruhan, pembuatan dan perilisan B-Vet berjalan dengan lancar. Hal yang harus diperhatikan adalah waktu rilis yang terundur dari rencana awal. Meskipun begitu, diharapkan B-Vet 2021 dapat menjadi sarana informasi yang memadai bagi civitas akademika FKH UGM. Semoga di tahun berikutnya, B-Vet dapat tetap rilis dengan tema baru yang menarik bagi pembacanya saat itu.
Jum’at tanggal 26 Maret 2021, rangkaian kegiatan “Workshop Jurnalistik 2021” hari pertama dimulai pada pukul 18.25 WIB hingga 20.47 WIB diawali dengan dengan sambutan dari ketua panitia Workshop Jurnalistik 2021 dan ketua BPPM. Pemaparan materi pertama yaitu Keredaksian, disampaikan oleh Nyi Raden Nokeu Q. S., S.K.H., yang merupakan kepala divisi jurnalistik BPPM FKH UGM tahun 2018. Materi “Keredaksian” membahas tentang perlunya pemahaman tentang keredaksian dalam jurnalistik guna mengetahui tanggung jawab dan posisi yang diemban seorang jurnalis. Sesi materi yang kedua kemudian diisi oleh Hessy Kusuma Cahyanti S.K.H. (ketua BPPM FKH UGM 2018) dengan pokok bahasan “Etika Wawancara”. Wawancara sebagai unsur penting dalam sebuah berita, harus memperhatikan etika dengan memahami tahapan dan persiapan wawancara agar narasumber merasa dihargai sehingga pewawancara mendapatkan informasi yang diinginkan. Workshop Jurnalistik kemudian dilanjutkan pada hari Sabtu, 27 Maret 2021.
Pada hari kedua, rangkaian acara dimulai pada pukul 09.55 WIB hingga 20.47 WIB. Sesi pertama hari kedua dimulai dengan pemaparan materi oleh Muhammad Rizqy Akbar (Pimpinan Umum BPPM Balairung UGM 2021) berjudul “Menyajikan Sebuah Berita”. Materi yang disampaikan diharapkan dapat memberi informasi dan pengalaman baru bagi peserta workshop dalam meliput dan mengulas berita yang nantinya akan dopublikasikan. Kemudian, sesi kedua dilanjutkan denhan pemaparan materi “Layout” yang diisi oleh Dzikrika Rahmatu Hayati yang merupakan seorang layouter dari BPPM Balairung UGM 2021. Pada pemaparan materi layout tersebut dijelaskan tentang bagaimana cara menyajikan berita dengan penataan yang baik dan benar, serta memberikan tips dan trik seputar layout yang menarik bagi pembaca berita. Pemaparan materi kemudian dilanjutkan oleh Natanael Baptista Haryosakti. Pemateri menjelaskan tentang “Teknik Dasar dan Penerapan Fotografi”. Materi yang disampaikan diharapkan dapat berguna dari segi pengambilan gambar sebagai faktor penting dalam penggambaran sebuah berita. Kemudian pada pukul 15.15 WIB, acara dilanjutkan dengan penentuan Pimpinan Redaksi (PIMRED) dan Pimpinan Usaha (PIMUS) yang diamanahkan pada Siwi dan Theo dalam rangka penyusunan Buletin Veteriner (B-Vet) 2021. Kegiatan berakhir pukul 15.35 WIB dengan dilakukannya penutupan “Workshop Jurnalistik 2021”.
Wujud penerapan terlaksanaanya “Workshop Jurnalistik 2021” dapat terlihat pada penugasan yang diberikan kepada Anggota Muda BPPM 2021. Penugasan tersebut berupa pengaplikasian materi workshop terkait penyusunan Buletin Veteriner (B-Vet) dengan arahan dari para pemateri serta anggota BPPM. Selain itu, Workshop Jurnalistik ini juga diharapkan dapat diimplementasikan dalam dunia jurnalistik baik di dalam maupun di luar kampus.
Evaluasi kegiatan workshop jurnalistik 2021 secara keseluruhan, rangkaian kegiatan dalam acara tersebut yang dilaksakan pada tanggal 26-27 Maret 2021 berjalan dengan baik, namun demikian masih terdapat kekurangan yang perlu dikoreksi untuk kedepannya antara lain:
- Waktu mulai mundur karena beberapa peserta terkendala sinyal.
- Beberapa peserta sering masuk dan keluar room karena masalah sinyal.
- Ada peserta dan panitia yang tidak
Dengan judul “Senja Kelabu”, Pentas Akhir Tahun kali ini menceritakan tentang kisah seorang Senja yang menjalani kehidupan di masa pandemi. Lelah dan sepi turut ia rasakan sebagai dampak dari perkuliahan daring dan hilangnya kesempatan bertatap muka dengan beberapa orang terdekatnya. Hingga seseorang bernama Fajar hadir dalam hidupnya dan membuatnya tersenyum. Meski begitu, perasaan bahagia yang Senja rasakan hanya berjalan sekejap. Kenyataan bahwa Fajar dan Nenek, dua orang yang selalu memberikan perhatian bagi Senja telah direnggut oleh virus Covid-19, membuat Senja mengalami titik balik dalam hidupnya. Di akhir film, Senja yang telah merasakan kehilangan begitu dalam akhirnya sadar untuk mensyukuri kehidupan yang ia punya tiap detiknya dan berbagi kasih dengan orang-orang yang ia cintai selagi ia memiliki kesempatan.
Senja Kelabu merupakan representasi dari kelelahan dan ketakutan yang kita semua alami selama masa pandemi. Film pendek ini mengajak kita untuk mensyukuri waktu yang kita miliki, meski harus berada di dalam rumah sebagai salah satu bentuk physical distancing sehingga berjarak dengan orang-orang yang kita kasihi. Dalam film ini, BPPM pun mengajak para penonton untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari infeksi virus Covid-19.
Film pendek karya BPPM FKH UGM ini telah tayang di kanal Youtube Vena Teaterika pada Sabtu, 21 November 2020 lalu. Penayangan perdana film pendek ini dimulai dari pukul 19.00-20.30 WIB. Film yang telah melalui proses produksi dari bulan Oktober hingga pertengahan November ini tersusun dari beragam sie kepanitiaan yang terdiri dari mahasiswa FKH angkatan tahun 2016 hingga 2020.
Dengan terlaksananya Pentas Akhir Tahun dengan konsep film pendek ini, BPPM berharap bahwa pandemi yang tengah kita rasakan tidak menghalangi kita dalam berkarya dan berinovasi. Salam budaya!

Pada tanggal 20-24 Juli 2020, Badan Penerbitan Pers Mahasiswa (BPPM) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada terlah melaksanakan Workshop Teater. Kegiatan ini diikuti oleh anggota muda dan anggota BPM untuk meningkatkan penegtahuan dan pemahaman di bidang teater. Rangkaian acra diselenggarakan melalui platform Google Meet dengan diisi oleh kakak-kakak Vena Teaterika BPPM yang aktif dalam bidang teater.
Hari Senin, 20 Juli 2020 kegiatan dimulai pada pukul 19.00 – 21.00 WIB diawali dengan pembukaan rangkaian workshop dilanjutkan pemberian materi “Sutradara & Keaktoran” oleh drh. Linda Valentina. Materi sutradara & keaktoran menjelaskan tentang kepenulisan naskah, kesutradaraan, keaktoran, serta teori meditasi. Dalam suatu pementasan teater, diperlukan aktor yang dapat memahami dan mendalami dan memahami naskah yang akan dipentaskan. Pada sesi ini, pemateri memberi gambaran tentang keteateran dari sisi sutradara, aktor, dan penulis naskah sehingga ketiganya dapat memberikan hasil yang maksimal pada suatu pementasan.
Pada hari kedua workshop, kegiatan dimulai pada pukul 13.00 WIB dengan materi “Pimpinan Produksi” oleh drh. Pradya Afit T. K. Dalam proses produksi, Pimpinan Produksi bertindak sebagai koordinator umum sie humas, sponsorship, ticketing, PDD, serta konsumsi & P3K.
Pada hari yang sama pukul 19.00 – 20.00 WIB, workshop sesi selanjutnya diisi dengan pemberian materi “Stage Manager” oleh Nyi Raden Nokeu Q. S., SKH. Stage Manager mempunyai peranan sebagai penghubung antara sutradara dan kru produksi (artistik, lighting, dan make up wardrobe). Hal-hal teknis lain yang terkait dengan produksi pementasan seperti tempat audisi, gedung pementasan, dll juga merupakan tanggung jawab seorang Stage Manager.
Pada hari Kamis, 23 Juli 2020, workshop dilanjutkan dengan materi “Make Up Wardrobe” oleh Bela Citra Aqidah. Make Up Wardrobe bertugas memperjelas suatu karakter penokohan dengan bantuan make up, kostum, dan hand property. Selama pementasan, make up wardrobe harus selalu mengawasi dan menjaga penampilan aktor.
Hari terakhir rangkaian workshop teater diisi oleh materi “Lighting” oleh Wulandari Debrilia N, SKH. Pencahayaan merupakan elemen pendukung yang sangat penting dalam suatu pementasan. Warna, intensitas cahaya, dan jenis lampu dapat memberikan suasana yang berbeda dalam setiap babak pertunjukan. Kegiatan kemudian diakhiri dengan penutupan rangkaian acara Workshop Teater 2020.
Sebagai wujud penerapan dari Workshop Teater, selanjutnya diadakan Studi Pentas bagi anggota muda dibantu anggota BPPM. Workshop Teater diharapkan dapat menjadi bekal para anggota muda BPPM FKH UGM untuk menapaki dunia perteateran baik di dalam maupun di luar kampus.

Yogyakarta-November 2019, Journalight dibuat oleh mahasiswa anggota BPPM (Badan Penerbitan Pers Mahasiswa) FKH UGM sebagai wadah mahasiswa untuk mengakses berita-berita terkini seputar dunia veteriner. Selain itu, Journalight juga memuat serba-serbi cerita kehidupan dunia perkuliahan di kedokteran hewan serta program-program kerja yang telah dijalankan oleh mahasiswa BPPM FKH UGM.
Journalight diwujudkan dalam bentuk papan mading yang disebut dengan newsboard. Newsboard edisi kali ini berisikan tentang info-info pengetahuan seputar dunia veteriner meliputi artikel-artikel berjudul “Prediksi Pola Penyebaran Infeksi Penyakit Ternak“ membahas mengenai penelitian yang dilakukan dokter hewan Gianluigi Rossi di Italia Utara, “Vaksin Flu untuk Anjing” membahas tentang pengembangan dua vaksin flu baru untuk anjing yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of Rochester School of Medicine and Dentistry, dan “Penemuan Vaksin ZikaI” membahas mengenai hasil eksperimental seorang ahli vaksin bernama Drew Weissman yang telah terbukti melindungi tikus dan kera dari virus Zika. Selain itu, terdapat artikel mengenai pengetahuan umum seperti cara men-grooming seekor kucing, serba-serbi kehidupan di FKH UGM mengenai kisah cinta antar anak kedokteran hewan, serta esai foto hasil dokumentasi salah satu program kerja dari divisi teater BPPM FKH UGM yaitu Pentas Akhir Tahun yang berjudul ‘Jagaddhita’.
Selain Newsboard, hal lain yang termasuk ke dalam bagian Journalight adalah pengadaan identitas seorang jurnalis dalam bentuk seragam kemeja korsa. Bertahun-tahun semenjak berdiri, BPPM FKH UGM tidak pernah memiliki identitas sebagai seorang pers/jurnalis. Pada prakteknya, hal ini terkadang menyulitkan proses pengumpulan berita, khususnya pada saat sedang mewawancarai narasumber atau instansi tertentu di lapangan. Identitas ini menjadi sebuah bukti bahwa BPPM FKH UGM merupakan sebuah badan jurnalistik yang sahih dan diakui oleh Fakultas Kedokteran Hewan UGM maupun kalangan jurnalistik di civitas akademika Universitas Gadjah Mada sehingga harapannya dapat dipermudah dalam mendapatkan informasi-informasi untuk diliput dan diolah menjadi artikel berita majalah-majalah BPPM FKH UGM.
Ke depannya, Journalight diharapkan menjadi salah satu media penyalur aspirasi, kreativitas anggota BPPM FKH UGM, dan seluruh mahasiswa FKH UGM serta menjadi salah satu bukti bahwa BPPM FKH UGM merupakan sebuah badan jurnalistik yang valid dan dapat diakui kredibilitasnya di kalangan civitas akademika UGM.

November 2019, berangkat dari kekhawatiran akan masalah sosial dan lingkungan yang berdampak pada kesejahteraan hidup hewan, Badan Penerbitan Pers Mahasiswa (BPPM) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) menerbitkan sebuah majalah MediVet (Media Informasi Veteriner) dengan tema “Antropozoologi”. Nama tema ini merupakan gabungan dari kedua kata yakni antropologi dan zoologi. Antropologi sendiri, menurut KBBI, memiliki arti ilmu tentang manusia. Sedangkan menurut KBBI, zoologi memiliki arti ilmu tentang kehidupan binatang. Maksud dari tema ini adalah BPPM ingin mengulik lebih dalam mengenai ilmu yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dan hewan melalui pendekatan kasus-kasus yang sedang hangat dibahas di Indonesia.
Pada hippofocus–rubrik, yang merupakan tema utama, membahas mengenai cara menjadi konservasionis yang baik, khususnya bagi para dokter hewan dan calon dokter hewan, dengan harapan dapat memperbaiki kesejahteraan hidup satwa liar di masa depan. Dokter Warih, seorang dokter hewan dari WRC (Wildlife Rescue Center) memberikan beberapa pandangan serta saran bagi mahasiswa, dokter hewan, maupun masyarakat umum mengenai hal-hal apa saja yang dapat dilakukan agar semua orang dapat turut berperan memperbaiki populasi serta lingkungan satwa liar itu sendiri. Hal yang ditanyakan kepada dokter Warih adalah hal apa saja yang dapat dilakukan mahasiswa agar dapat menjadi seorang konservasionis yang baik. Menurut dokter Warih, antara lain dengan cara mahasiswa-mahasiswa mengadakan seminar tentang konservasi maupun satwa liar dan mengundang pembicara yang ahli dalam bidangnya, membagikan informasi melalui tulisan atau konten kreatif tentang satwa-satwa dilindungi dan bagaimana cara melestarikannya, serta menyebarkan awareness untuk menyadarkan masyarakat tentang betapa pentingnya untuk melestarikan alam. “Mahasiswa juga banyak membantu terutama saat program monitoring pasca release atau monitoring burung migran. Tanpa bantuan pendataan dan pelaporan dari teman-teman mahasiswa yang punya minat khusus ini, kita nggak akan tahu seberapa banyak burung yang melintas di Indonesia, wilayah lintasannya di mana saja, dan perkiraan asal mereka.” kata beliau. “Karena kalau membicarakan konservasi, kita nggak bisa berjuang di satu sisi. Tetapi bantuan dari berbagai pihak yang dihimpun bersama itu juga penting” tambahnya. Berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa konservasionis membutuhkan kerja sama serta kesinambungan yang baik untuk menjaga satwa liar Indonesia. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dimulai dari diri sendiri, dengan menjadi seorang konservasionis yang baik.
Pada rubrik Buzz, terdapat jajak pendapat mengenai korelasi antara pemindahan ibu kota baru dengan kelestarian satwa asli Kalimantan. Jajak pendapat ini diusung atas kekhawatiran akan tergerusnya hutan yang bertindak sebagai habitat asli satwa liar sehingga dapat menurunkan populasinya, sehingga pewawancara bertanya pada beberapa orang mengenai pendapatnya tentang ‘Setuju’ atau ‘Tidak’-nya para responden akan pemindahan ibu kota ke Kalimantan.
Selain beberapa artikel yang telah dijabarkan secara ringkas sebelumnya, Majalah MediVet ini juga memliki banyak artikel-artikel lain yaitu mengenai Satwa Baru di Indonesia, cerita sepak terjang dua orang mahasiswa FKH UGM angkatan 2016 yang berhasil menjuarai PIMNAS ke-32, cara belajar mahasiswa FKH, serta masih banyak bacaan hiburan lainnya.
MediVet dengan tema “Antropozoologi” ini diterbitkan dengan harapan agar dapat meningkatkan ketertarikan mahasiswa untuk membaca, untuk meningkatkan kepedulian dalam diri mahasiswa atas lingkungan yang akan berpengaruh terhadap hewan, serta untuk menghibur para pembaca sekalian. Ke depannya, MediVet diharap akan selalu hadi membawa manfaat. MediVet bisa dibaca di perpustakaan FKH UGM serta di sekre BPPM FKH UGM.