Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) FKH UGM telah melaksanakan kegiatan Primate Basic Medicine 2025. Tema yang diangkat pada kegiatan seminar dan workshop ini yaitu Primates Guardian: Preserving Primates Through Veterinary Approach. Tujuan dilaksanakannya Primate Basic Medicine yaitu untuk menambah wawasan baru, mengetahui pemeriksaan medis, dan mencegah penyebaran zoonosis pada Bornean Orangutan or Pongo pygmaeus.
Pongo pygmaesus dipilih karena spesies ini merupakan salah satu primata endemik Indonesia yang saat ini berstatus Critically Endangered (Kritis) menurut IUCN Red List. Populasinya terus menurun akibat deforestasi, perburuan ilegal, dan konflik dengan manusia. Populasi orangutan terus menurun tajam, terutama karena deforestasi besar-besaran untuk pembukaan lahan sawit dan kebakaran hutan yang menghancurkan habitat mereka. Tidak sedikit pula kasus orangutan yang terluka atau mati karena dianggap hama oleh warga, atau karena diburu dan dipelihara secara ilegal.
Salah satu kasus memilukan terjadi pada tahun 2018, saat seekor orangutan ditemukan mati mengapung di Sungai Barito, Kalimantan Tengah, dengan 40 butir peluru di tubuhnya. Kasus lain, banyak bayi orangutan disita dari perdagangan ilegal, di mana induknya harus dibunuh terlebih dahulu untuk mendapatkan anaknya.
Orangutan adalah “engineer hutan” yang menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka menyebarkan biji dan membantu regenerasi hutan. Kehilangan mereka berarti kehilangan penjaga hutan tropis yang juga menjadi penyangga kehidupan manusia. Membahas dan mengangkat isu ini adalah langkah awal untuk membangun empati dan kesadaran kami sebagai calon dokter hewan demi masa depan yang lebih lestari.
Kegiatan ini diadakan pada Sabtu, 17 Mei 2025 di Gembira Loka Zoo, acara dimulai dengan seminar oleh drh. Adwitiya Irene Kumaralalita berupa penyampaian materi mengenai pengetahuan Pongo sp. secara umum, penyakit zoonosis dan pemeriksaan medis pada Pongo pygmaeus yang ada di Gembira Loka Zoo. Kegiatan dimulai dengan sesi materi, lalu kegiatan dilanjutkan dengan membagi menjadi tiga kelompok, yaitu medical check-up, laboratorium, dan workshop tulup. Pemeriksaan medis dilakukan pada Pongo pygmaeus Gembira Loka Zoo yang bernama Pretty. Pemeriksaan medis yang dilakukan yaitu berupa pengambilan darah, general check-up, USG, X-ray, dan dentistry.
Adanya kegiatan seminar dan workshop yang telah dilakukan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap kesehatan dan eksistensi satwa liar, khususnya Pongo pygmaeus. Kehadiran peserta yang berasal dari anggota KSSL FKH UGM menguatkan rasa peduli terhadap kesehatan dan keberlangsungan populasi primata di alam, menambahkan pengetahuan mengenai Pongo pygmaeus baik dari segi umum, kesehatan, maupun, konservasi serta memberikan pengalaman kepada peserta untuk melakukan pemeriksaan medis Pongo pygmaeus secara langsung. Dengan demikian, kegiatan ini berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals pada poin ke-4 mengenai pendidikan berkualitas dan poin ke-15 mengenai ekosistem daratan dan poin ke-13 Krisis Iklim. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan antar anggota KSSL FKH UGM maupun dengan pihak mitra seperti Gembira Loka Zoo, sesuai dengan poin ke-17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Salam lestari!
Penulis: Putri Alisha Salsabila
Credit Foto: Aisha