Yogyakarta – keluarga besar FKH UGM menyelenggarakan syawalan pada hari Jum’at tanggal 26 April 2024. Pada kesempatan kali ini, Fakultas mengundang Dr. Rizal Mustansyir, M.Hum dari Fakultas Filsafat UGM, untuk menyampaikan tausiyah mengenai “Menjadi Hamba Pemaaf, Rendah Hati, dan Harmoni di FKH”.
Dr. Rizal menyampaikan ada 15 ayat yang bersumpah demi waktu. Rasulullah SAW memiliki umur yang panjang dan diisi oleh hal-hal yang bermanfaat. Kita dan generasi muda harus mencontoh hal tersebut. Jangan sampai sudah tua, kita masih saru. Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan harga diri.
“Kesederhanaan itu adalah bagian dari sifat yang mulia. Kita harus menghindari sifat berlebih-lebihan Tidak berlebih-lebihan konsumsi, tidak berlebih-lebihan perburuan hewan, agar tidak terjadi extinction,” paparnya.
Dr. Rizal juga mengatakan bahwa harmoni adalah ilmu menjaga kelestarian termasuk di alam. Harmoni adalah relasi kita dengan sesama, dengan lingkungan, dan dengan Allah SWT. Ada dua culture yang melekat pada Masyarakat Indonesia, yaitu Shame culture dan Guilt culture. Shame culture lebih dikenal dengan pekewuh dalam Bahasa Jawa. Memang ada dampak positif dan negative dari memiliki shame culture ini. Dampak negatifnya adalah perasaan gengsi, yang menjurus pada hal yang boros. Dampak positifnya adalah kita menjadi orang yang bisa menempatkan diri. Kemudian Guilt Culture atau rasa bersalah. Ini berkaitan dengan hati nurani kita. Hal dalam diri kita yang bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hal ini harus kita bina karena sulit untuk jujur pada diri sendiri. Banyak hati nurani yang dikalahkan dengan gengsi.
Setelah itu Dr. Rizal memimpin doa bersama pada acara halal bi halal, dilanjutkan dengan mendoakan anggota keluarga FKH yang akan berangkat haji ke tanah suci Mekah. Acara dilanjutkan dengan maaf-maafan dan makan bersama di teras auditorium FKH UGM. Acara ini diikuti oleh para pimpinan (dekanat), pensiunan, dosen, tendik, dan beberapa mahasiswa. Acara berlangsung khidmat dan menyenangkan.