Yogyakarta. Pandemi COVID-19 masih dialami oleh masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia. Semakin hari pasien kasus COVID-19 semakin bertambah. Pemerintah Indonesia telah berupaya menekan jumlah penyebaran virus Covid-19. Upaya-upaya yang dilakukan yaitu edukasi pencegahan penyakit, pemeriksaan sampel virus COVID-19 dan pengobatan pasien kasus covid-19. Pemeriksaan sampel virus COVID-19 bertujuan untuk menentukan diagnosa yang lebih tepat. Diagnosa kasus COVID-19 dilakukan dengan 2 metode yaitu rapid test dan Reverse Transcription–Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Metode pemeriksaan RT-PCR menjadi pemeriksaan yang lebih akurat dibandingkan rapid test, sehingga RT-PCR masih menjadi gold standard dalam metode diagnosis COVID-19. Peningkatan jumlah kasus yang signifikan ini membuat petugas laboratorium pemeriksa sampel COVID-19 kewalahan. Penyebab keawalahan tersebut dikarenakan jumlah sampel yang diujikan tidak sebanding dengan jumlah petugas laboratorium pemeriksa sampel COVID-19.
Melihat situasi tersebut, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) menyiapkan 1 tim untuk membantu dalam pengujian sampel COVID-19. Tim pemeriksa pengujian sampel terdiri dari 3 dosen dan 1 mahasiswa S3 Sain Veteriner yang memiliki keahlian/keterampilan pengujian dengan teknik RT-PCR. Tim pemeriksa sampel COVID-19 dari FKH UGM ini di bawah koordinasi Tim Satuan Tugas COVID-19 UGM. (Topas WP)