Yogyakarta, 24 April 2025 — Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Universitas Sydney Autralia selaku team leader dalam project Srengthening Veterinary Workforce in Asia-Pasific for Diseases Detection and Response (Vet-APIDDaR) yang didanai Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia. Kerjasama ini dimulai dari tahun 2020 hingga 2024 (Phase 1) dengan fokus membangun paltform pelatihan epidemiologi online untuk dokter hewan di negara Asia Pasific. Forum antar negara dalam kegiatan ini selanjutnya di membentuk Asia Pacific Consortium of Veterinary Epidemiology (APCOVE),konsorsium internasional yang beranggotakan lebih dari 40 ahli epidemiologi veteriner dari Australia, Selandia Baru, dan negara-negara di Asia Pasifik termasuk dari Indonesia yaitu Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho,M.P., drh. M.Th. Khrisdiana Putri, M.P., Ph.D, (keduanya dari FKH UGM), drh. Martha Simanjutak, M.Si., dan drh. Imas Yuyun, M.Sc (Dit. Jend. PKH Kementan RI). Fase 1 kegiatan ini berhasil menyusun modul pelatihan epidemiologi lapang tingkat menengah yang ditujukan bagi dokter hewan di tingkat daerah kabupaten/kota/propinsi/nasional dan sekaligus menyelanggarakan pelatihan secara online (APCOVE) dengan alumni pelatihan dari berbagai negara termasuk 30 orang dari Indonesia (SDG 17: Partnerships for the Goals).
Kegiatan ini berlanjut untuk fase ke-2 yang direncanakan untuk tahun 2024-2028 yang terdiri dari 4 kegaitan (pelatihan epidemiologi frontliner, tenaga epidemiologi intermediate, pelatihan One Health, dan pelatihan bagi Dosen dan Mentor Epidemiologi Lapang. Sebagai awal rangkaian kegiatan fase 2 ini diselenggrakan Stakeholder Consultation Meeting bersama Asia Pacific Consortium of Veterinary Epidemiology (APCOVE) yang diselengarakan di Indonesia (FKH UGM dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI) pada 22-24 April 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk memahami kebutuhan tenaga kerja veteriner di Indonesia, mengidentifikasi prioritas pelatihan epidemiologi lapangan, serta membahas pengintegrasian modul pelatihan APCOVE ke dalam kurikulum pendidikan veteriner di tingkat sarjana dan pascasarjana. Acara ini juga menghadirkan para alumni pelatihan APCOVE yang membagikan pengalaman dan kontribusi mereka dalam deteksi dan pengendalian penyakit hewan (SDG 4: Quality Education; SDG 15: Life on Land).
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Dekan FKH UGM yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. drh. Aris Haryanto, M.Si. Dalam sambutannya, Prof. Aris menegaskan pentingnya sinergi lintas negara dan lembaga dalam penguatan kapasitas epidemiologi veteriner sebagai bagian dari ketahanan kesehatan nasional. Diskusi pada pertemuan ini juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut, seperti integrasi kurikulum bersama, program pertukaran mahasiswa, dan kehadiran dosen tamu internasional untuk mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam bidang kerja sama internasional dan peningkatan mutu lulusan. Kegiatan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3 (Good Health and Well-being), SDG 4 (Quality Education), dan SDG 17 (Partnerships for the Goals).
Rangkaian acara meliputi pemaparan dari Prof. Navneet Dhand dan Prof. Jenny-Ann Toribio dari University of Sydney terkait implementasi kegiatan APCOVE di Indonesia. Drh. Dyah Ayu Widiasih, Ph.D., memaparkan kurikulum epidemiologi veteriner di FKH UGM, disusul testimoni alumni pelatihan APCOVE batch 1 oleh drh. Rochmadiyanto, M.Sc. dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates. Kontribusi akademik lainnya datang dari FETP FK-KMK UGM melalui Dr. Vicka Octaria, serta pemaparan kegiatan One Health di UGM oleh drh. Kharisma Dewi. Diskusi juga mencakup strategi integrasi modul pelatihan APCOVE ke dalam pendidikan veteriner (SDG 4: Quality Education).
Pada kesempatan itu juga,para Prof. Jeanny-Ann dan Prof. Navneet bertemua dengan Dekan dan pimpinan fakultas lainnya yang secara khusus mendiskusikan penguatan kolaborasi antara FKH UGM dan Uni. Sydney dalam rangka standarisasi pendidikan veteriner nasional, pertukaran mahasiswa, dan program visiting professor (SDG 4 : Quality Education, SDG 17: Partnerships for the Goals).