Pasangan suami istri dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan dikukuhkan menjadi Guru Besar Universitas Gadjah Mada secara bersamaan pada Kamis (27/2) di Ruang Balai Senat Gedung Pusat UGM. Pasangan suami istri tersebut adalah Prof. drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKH UGM) dan Prof. Dr. drh. Agustina Dwi Wijayanti, M.P. (Ketua Departemen Farmakologi FKH UGM). Masing-masing merupakan guru besar dalam bidang Bioteknologi Reproduksi Veteriner Ruminansia, dan Farmakokinetik dan Terapi Veteriner pada Fakultas Kedokteran Hewan.
Prof. Agung Budiyanto masuk ke FKH UGM pada tahun 1988, sedangkan Prof. Agustina memulai sekolahnya di FKH UGM pada tahun 1990. Mereka adalah senior junior dan mengenal satu sama lain sejak di bangku perkuliahan. Pasangan ini akhirnya menikah pada tanggal 9 April 1998 dan dikaruniai dua orang putra.
Dalam upacara pengukuhan guru besar ini, Prof. Agung Budiyanto menyampaikan pidato yang berjudul Aplikasi Bioteknologi Reproduksi Veteriner dan Genetik Mapping dalam Peningkatan Kualitas dan Populasi Sapi di Indonesia. Dalam pidatonya, Prof. Agung Budiyanto menyampaikan seleksi genetik pejantan pemacek, indukan sapi, pedet atau sapi dara akan memberikan kontribusi yang penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas genetik di sapi-sapi masyarakat. Bentuk teknologi reproduksi yang sudah, sedang, dan terus dikembangkan secara masif di Indonesia, yaitu inseminasi buatan, sinkronisasi birahi, dan genetik mapping.
Prof. Agustina Dwi Wijayanti dalam pidatonya menyampaikan tentang Peran Farmakokinetik dan Terapi Veteriner pada Kesehatan Global (One Health). Beliau menyampaikan farmakokinetik veteriner memiliki kontribusi sebagai dasar penetapan takaran obat untuk hewan yang optimal, sehingga menghasilkan dosis efektif dan durasi pemberian obat untuk membunuh mikroba secara tuntas. Peran farmakokinetik bersama dengan farmakodinamika veteriner akan menghambat terjadinya AMR (Antimicrobial resistance) dengan memastikan mikroba akan terbunuh dan mencegah terbentuknya strain resisten. Dari sisi keamanan pangan, peran farmakokinetik veteriner adalah memberikan data terkait kecepatan eliminasi, waktu paruh obat, withdrawal time (waktu henti obat), dan menetapkan batas residu maksimum obat-obatan yang digunakan untuk kesehatan hewan agar aman dikonsumsi.
Setelah upacara pengukuhan selesai, pasangan Prof. Agung dan Prof. Tina menjamu para tamu untuk tasyakuran dan makan bersama di Wisma Kagama UGM. Acara ini juga dihadiri oleh KaHaRontjong yang berisikan dosen-dosen dan tendik FKH yang lihai di bidang bermusik. Tasyakuran ini dihadiri oleh lebih dari 500 orang dan berjalan dengan meriah.
Acara pengukuhan dan tasyakuran ini mendukung nilai-nilai Sustainable Development Goals (SGDs) antara lain SGD 2 tanpa kelaparan, SGD 4 Pendidikan Berkualitas, dan SGD 16 Ekosistem Darat.