1st ICAVESS: Kolaborasi Fakultas Kedokteran Hewan UGM -AAVS-OIE menyiapkan Dokter Hewan Internasional dengan Paradigma One Health.

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

Covid-19 yang merebak sejak akhir 2019 tidak menyurutkan semangat Fakultas Kedokteran Hewan UGM untuk menyelengarakan forum ilmiah internasionaldi awal tahun 2021 meskipun melalui media virtual. International Conference of Advanced Veterinary Science and Technologies for Sustainable Development (ICAVESS) merupakan konferensi internasional yang semula akan dilaksanakan pada 2020 di Yogyakarta secara luar jaringan sebagai satu rangkaian acara tahunan pertemuan Dekan Asian Association of Veterinary Schools (AAVS) ke-19. Akhirnya konferensi ilmiah internnasional ini disepakati dilaksanakan secara online (daring) pada tanggal 28-29 Maret 2021 dan tetap dirangkai dengan pertemuan para Dekan AAVS yang dilaksanakan 26 Januari 2021yang juga dilaksakan sera daring. Penyelanggaraan webinar internasional ini juga didukung oleh badan kesehatan hewan dunia (OIE) representasi regional Asia Pasifik.

Tema webinar internasional ICAVESS ke-1 ini adalah “Synergizing Sciences for Sustainable Animal, Human and Environmental Qualities in Global Change”. Pro. Dr. drh. Siti Isrina Oktavia Salasaia, Dekan FKH UGM menyatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih harus dimaknai secara bijaksana dengan  tetap memperhatikan kelestarian lingkungan yang bertujuan untuk menjamin sumber daya alam yang dapat diwarisi oleh generasi penerus.  Pembicara tamu yang hadir secara virtual Prof. Michael P. Reichel (Department of Population Medicine & Diagnostic Science, College of Veterinary Medicine, Cornell University, Ithaca, New York, USA), Prof. Carlos Hermosilla (Justus Liebig Universitaet Giessen, Germany), Assistant Prof. Dr. Chenpop Sawangmake (Veterinary Stem Cell and Bioengineering Innovation Center (VSCBIC); Faculty of Veterinary Science, Chulalongkorn University, Thailand),  pada hari pertama. Pada hari ke dua hadri sebagai pembicara Prof. Masatoshi Hori (Graduate School of Agriculture and Life, Uni Tokyo, Japan) yang juga sebagai President AAVS,  PD Dr. rer. nat. habil. Sonja Kleinertz, Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB University, dan Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM.

Pada webinar internasional ini juga dibahas tema pengembangan kurikulum pendidikan kedokteran hewan di beberapa universitas di Asia da keterkaitannya dengan kesehatan manusia dan lingkunga. Pembicara dalam topik ini adalah 2) Professor Dato’ Dr Mohd
Hair bin Bejo (Faculty of Veterinary Medicine, Universiti Putra Malaysia) , Pan-Dong Ryu, DVM, PhD, College of Veterinary, Medicine Seoul National University,  Dr. Ronella Abila, OIE representatif  regional Asia pacific,  Dr. Tongkorn Meeyam (Chiang Mai University, Thailand),  Dr. Le Quang Thong (Nong Lam University, Vietnam),  Dr. Gyanendra Gongal(WHO), Dr. Filip Claes (FAO), Dr. Maho Urabe (OIE), Dr. Naoaki Yokoyama (Obihiro University, Japan), Dr. Rungtip Chuanchuen (Chulalongkorn University, Thailand).  Tema ini menjadi bahasan utama dekan-dekan AAVS dan Asosiasi Fakultas Keokteran Hewan Indoensia (AFKHI) dalam menyiapkan lulusan dokter hewan di wilayah Asia khususnya menghasilkan dokter hewan yang siap menghadapi tantangan satu kesehatan (One Health) yaitu kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan termasuk aspek sosial ekonomi di dalamnya.

Pembicara dari berbagai bidang penelitian di bidang kesehatan hewan termasuk satwa air dan lingkungan sejalan dengan semangat UGM yang disampaikan Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. dalam sambutan pembukaan yaitu mengembangkan kolaborasi dari berbagai bidang keilmuan sangat diperlukan saat ini dan semakin penting untuk kehidupan berkelanjutan di masa mendatang.

Dalam diskusi tentang  pendidikan dokter hewan dalam masa pandemi covid19, terungkap kondisi memaksa semua FKH di Asia dan dunia untuk beradaptasi dengan sistem pendidikan kombinasi daring dan luring. Penggunaan metode pembelajaran virtual dilaksanakan di semua universitas untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan (knowledge) namun untuk pendidikan profesi dokter hewan harus tetap dilakukan metode luring untuk memenuhi kompetensi motorik (motoric skill) dan perilaku (attitude) sebagai bagian tak terpisahkan dalam pendidikan dokter hewan.  Hal ini dikemukakan para pembicara dalam sesi akademik dari pimpinan FKH yang tergabung dalam AAVS. Perlunya standar proses pembelajaran yang menjamin tercapainya kompetensi sesuai komptensi lulusan dokter hewan internasional (Day One Competency for Veterinarian) yang disusun oleh OIE dalam sistem pembelajaran di era kenormalan baru saat ini.

Ketua panitia pelaksana Dr. drh. Widagdo Sri Nugroho M.P. menjelaskan peserta yang mendaftar webinar internasional ini tercatat mencapai lebih dari 300 orang dengan 130 presenter makalah dalam paralel kelas yang berasal dari Pakistan, Malaysia, Thailand, Philiphina, Jepang, Hongkong, dan Indonesia. Latar belakang bidang pekerjaan peserta presentasi makalah sesi paralel dari institusi pendidikan, penelitian, ataupun lembaga konservasi/lembaga non pemerintah. Panitia telah memiliki komitemen dengan beberapa international publisher untuk menerbitkan artikel-artikel terpilih ke jurnal intenasional bereputasi seperti Journal of Veterinary Science  (Q2), Internasional Jurnal  of One  Health (Q3 scopus), Journal Biodiversitas (Q3) dan Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture (Q3), serta international proceeding Bioweb Of  conferrence sehingga luaran dari webinar internasional ini dapat memberi manfaat yang lebih khususnya bagi para presenter/penulis.

Dalam sambutan penutupan ICAVESS, Dekan FKH UGM Prof. Isrina memaparkan bahwa FKH UGM juga telah berkolaborasi dengan berbagai institusi luar negeri dalam berbagai aktivitas penelitian seperti di bidang satwa liar, residu antibiotika, dan pengembangan sumber daya manusia di bidang epidemiologi veterinar lapangan (PELVI). Pada tahun 2020, dosen FKH UGM juga berperan aktif dalam pembentukan Konsorsium Epidemiologi Veteriner Asia Pasifik (APCOVE) bersama dengan 40an epidemiologis veteriner dari negara-negara Asia,   Australia, dan New Zealand. Bebagai aktivitas tersebut menjukkan bahwa tema webinar internasional ICAVESS ini tidak hanya sebatas gagasan dan wawasan dalam ruang namum benar-benar menggambarkan sebuah aksi nyata dalam menghasilkan dokter hewan yang mampu membangun satu kesehatan (one health) yang komprehensif dan berkelanjutan. (WSN)