Sabtu, 8 Agustus 2020, Departemen Advokasi dan Aksi BEM FKH UGM menyelenggarakan kegiatan Sekolah Aksi secara daring melalui google meeting yang bertujuan untuk menumbuhkan kepekaan pengurus BEM FKH UGM terhadap isu-isu nasional maupun isu internal UGM serta turut aktif dalam pengawalan isu tersebut dalam segala kondisi. Acara ini terdiri dari dua sesi, sesi pertama mengenai manajemen isu oleh M. Saghar Septian (Ketua Formad UGM 2020) dan sesi kedua mengenai manajemen aksi oleh Reandy Summa Justitio (Kepala Departemen Aksi dan propaganda Dewan Mahasiswa Justicia FH UGM 2019)
Pada sesi pertama dijelaskan bahwa manajemen isu adalah cara pandang bagaimana kita, sebagai mahasiswa, membangun sebuah perspektif terhadap sebuah peristiwa. Saat mengawal isu mahasiswa harus memiliki agenda setting yang jelas, seperti mencarikan solusi dari permasalahan isu tersebut dan membangun dukungan untuk bertindak mengenai masalah maupun solusinya. Di masa pandemi seperti ini mahasiwa sangat berperan dalam mencari solusi atas kendala-kendala mahasiswa, seperti UKT mahasiswa dan bantuan kuota yang bekerja sama dengan pihak universitas maupun fakultas serta mengawal penerapannya di mahasiswa. Kemudian pada sesi kedua dijelaskan bahwa manajemen aksi adalah gerakan kolektif yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah suatu tatanan/struktur politik tertentu. Selain itu dijelaskan juga mengenai propaganda yang bertujuan sebagai Civic Rethoric, yaitu membenarkan cara berpikir dan propaganda bukanlah sebuah kebohongan, melainkan selective truth yang diangkat.
Menurut Widya Purnama Sari, Kepala Biro PSDM, sebaiknya bisa diperbanyak mengadakan pembahasab isu seperti ini agar pengurus BEM FKH UGM dapat lebih peka dengan isu dan tahu bagaimana cara mengolah isunya (pengawalannya dan lain sebagainya). Sedangkan menurut Margaretha, Staff Departemen Jarigan Eksternal, dengan mengikuti sekolah aksi menjadi lebih tahu tentang langkah-langkah dalam aksi.
Evaluasi untuk kegiatan ini sebaiknya lebih dimatangkan lagi dalam perencanaan dan teknis agar tidak terjadi kebingungan dalam menjalankan rangkaian kegiatan.