Dalam upaya meningkatkan produktivitas peternakan domba dan mendukung ketahanan pangan nasional, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengmas) di Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen UGM dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat. Kecamatan Manisrenggo dipilih sebagai lokasi pengmas karena memiliki potensi besar dalam pengembangan peternakan domba. Dengan pembinaan yang tepat, diharapkan wilayah ini dapat berkembang menjadi sentra produksi bibit unggul dan daging domba di masa depan.
Kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin-poin berikut:
SDG 1: Tanpa Kemiskinan – Pengembangan peternakan domba yang efektif dapat membantu meningkatkan pendapatan peternak lokal, sehingga berperan dalam pengentasan kemiskinan.
SDG 2: Tanpa Kelaparan – Meningkatkan produktivitas domba berpotensi untuk mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan daging domba yang berkualitas.
SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi – Peningkatan sektor peternakan akan membuka lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Bertempat di C.V. AJ Wonder Farm, pada Kamis, 5 September 2024, Departemen Reproduksi dan Obstetri FKH UGM mengadakan penyuluhan kepada 12 peternak dari 10 desa di Kecamatan Manisrenggo. Desa-desa tersebut meliputi Solodiran, Taskombang, Borangan, Barukan, Ngemplak Seneng, Kecemen, Sukorini, Tijayan, Kepurun, dan Sapen. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk BPP dan PPL Kecamatan Manisrenggo, Kepala Desa Sukorini, para peternak domba, serta drh. Erif Maha Nugraha Setyawan, M.Sc., Ph.D., Ketua Departemen Reproduksi dan Obstetri FKH UGM, bersama 6 dosen dan 6 mahasiswa FKH UGM.
Dalam sambutannya, drh. Erif Maha Nugraha Setyawan, M.Sc., Ph.D. menekankan pentingnya kegiatan pengmas sebagai sarana pertukaran ilmu antara akademisi dan masyarakat. Beliau berharap agar pengetahuan yang diperoleh oleh para peternak dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas peternakan mereka. drh. Yosua Kristian Adi, M.Sc. memberikan materi tentang “Beternak Domba yang Menguntungkan” meliputi program penggemukan dan pengembangbiakan yang efektif.
Sementara itu, Ketua Tim Pengmas FKH UGM, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D., menekankan bahwa pengembangan peternakan tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan dan peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan menjadi sarana investasi. Ini juga relevan dengan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, karena kegiatan peternakan yang efisien dan modern mendukung praktik-praktik pertanian berkelanjutan.
Kegiatan pengmas ini bertema “Peningkatan Efisiensi Reproduksi Domba pada Kelompok Ternak di Kecamatan Manisrenggo untuk Mewujudkan Desa Mandiri dan Sejahtera.” FKH UGM berkomitmen untuk terus mendampingi para peternak dalam program jangka panjang ini.
Acara ditutup dengan tur peternakan domba di C.V. AJ Wonder Farm, yang memiliki lahan seluas 3.000 m² dan memelihara berbagai jenis domba, baik lokal maupun impor. Kunjungan ini memberikan gambaran langsung tentang penerapan praktik peternakan modern dan efisien kepada peserta. Kehadiran perwakilan pemerintah daerah menambah signifikansi acara ini. Triyanto, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dari Dinas Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Klaten, memberikan apresiasi atas inisiatif FKH UGM dan menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan pemerintah dalam mendukung pengembangan sektor peternakan.
“Kegiatan semacam ini sangat berharga bagi para peternak kita. Kami berharap acara serupa dapat dilaksanakan secara rutin untuk memastikan transfer pengetahuan berkelanjutan dan peningkatan kualitas peternakan di wilayah kami,” ujarnya penuh antusiasme.
Melalui kegiatan pengmas ini, diharapkan terjalin kolaborasi yang berkelanjutan antara FKH UGM, pemerintah daerah, dan masyarakat peternak di Kecamatan Manisrenggo, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan industri peternakan domba di Indonesia. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain, mendukung pencapaian SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Kontributor: Aris Junaidi