Departemen Reproduksi dan Obstetri FKH UGM Bersinergi dengan Kelompok Ternak Mergo Andhini Makmur

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

Pada tanggal 22 Agustus 2024, Departemen Reproduksi dan Obstetri Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) melaksanakan program pengabdian masyarakat di Kelompok Ternak Mergo Andhini Makmur. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam bidang sumber daya ekonomi, produksi pangan, dan pendidikan untuk keberlanjutan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memulihkan kesehatan sapi dan meningkatkan tingkat reproduksi pascapandemi serta setelah wabah penyakit ternak.

Dalam acara tersebut, tim FKH UGM melakukan pemeriksaan reproduksi pada sapi menggunakan teknologi ultrasonografi (USG) dan memberikan suplementasi vitamin. Selain itu, mereka juga memberikan obat cacing untuk sapi yang tidak bunting, memastikan bahwa ternak mendapatkan perawatan yang komprehensif. Partisipasi aktif dari staf dosen dan mahasiswa yang sedang menjalani koasistensi reproduksi sangat memperkuat pelaksanaan inisiatif ini.

Bapak Mulyono, ketua Kelompok Ternak Mergo Andhini Makmur, mengungkapkan keprihatinannya dalam sambutannya, menyoroti dampak serius dari pandemi COVID-19 serta wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease. Ia melaporkan penurunan populasi sapi betina hingga 50%, dari 80 ekor menjadi sekitar 40 ekor. “Kondisi ini diperburuk dengan sulitnya sapi betina untuk bunting setelah wabah penyakit,” jelas Bapak Mulyono.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh tim FKH UGM menunjukkan bahwa kondisi ovarium beberapa sapi yang sulit bunting sebenarnya masih baik. Namun, terdapat kecenderungan sapi-sapi ini mengalami kesulitan dalam menunjukkan gejala birahi. Pemberian vitamin dan suplemen mineral diharapkan dapat membantu memulihkan kondisi sapi dan memperbaiki siklus estrus mereka.

“Dengan adanya pengabdian masyarakat ini, kami berharap dapat terjalin kembali kerjasama dan pembinaan dari pihak kampus yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19,” ungkap Bapak Mulyono. Pernyataan ini mencerminkan pentingnya kemitraan masyarakat sipil dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam memberdayakan petani lokal dan meningkatkan mata pencaharian mereka.

Acara ini juga disuguhi dengan makanan tradisional yang disiapkan oleh kelompok wanita tani, menampilkan budaya lokal dan semangat kebersamaan. Aspek ini tidak hanya memberikan nutrisi bagi peserta tetapi juga menyoroti peran perempuan dalam pertanian dan produksi pangan, sejalan dengan SDGs yang berfokus pada pemberdayaan perempuan.

Departemen Reproduksi dan Obstetri FKH UGM berkomitmen untuk menjalin kerjasama berkelanjutan dan memberikan pembinaan lanjutan guna mendukung pemulihan kelompok ternak ini. Melalui kemitraan ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan peternak dan populasi sapi di Indonesia.

Sebagai kesimpulan, kolaborasi antara FKH UGM dan Kelompok Ternak Mergo Andhini Makmur merupakan contoh model bantuan pembangunan yang sukses yang mengintegrasikan pendidikan, kesehatan, dan sumber daya ekonomi. Dengan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh petani lokal dan ternak, inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memulihkan kesehatan sapi tetapi juga memberdayakan komunitas menuju praktik pertanian yang berkelanjutan.

 

Penulis: Yosua Kristian Adi