Mahasiswa Menyidik Penyakit Hewan di Lapangan, Emang Bisa????

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

Sebanyak 203 mahasiswa semester empat Fakultas Kedokteran Hewan, UGM mengikuti kegiatan lapangan dalam rangka praktikum mata kuliah Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner di Kapanewon Pakem, Sleman. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner, dalam rangka mendukung pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yaitu SDG 4, Pendidikan berkualitas, bekerja sama dengan Puskeswan Pakem, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.

Praktikum lapangan ini sedikit berbeda dari praktikum biasanya yang dilakukan di laboratorium, kelas atau fasilitas kandang yang dimiliki FKH yakni  Unit Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Hewan (UP2KH). Mahasiswa dibimbing langsung oleh dokter hewan di Puskeswan Pakem, drh. Gigih Bawono dan 22 asisten praktikum yang merupakan mahasiswa semester enam. Mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil, dan tersebar dalam 22 dusun di Kapanewon Pakem, Sleman.

Praktikum lapangan ini juga merupakan bentuk nyata dari tindaklanjut kerjasama dari FKH UGM dengan Indonesia-Australia Red Meat and Cattle Partnership (IA RMCP) dalam mengaplikasikan pengayaan materi pembelajaran penyidikan penyakit hewan. Materi praktikum ini sendiri  merupakan kombinasi dari materi perkuliahan dengan materi dari Kementerian Pertanian dan FAO ECTAD Indonesia yang ditujukan untuk menyiapkan dokter hewan yang siap menangani kasus endemik dan epidemik termasuk emerging diseases di lapangan. Kegiatan ini secara tidak langsung akan mendukung terwujudnya kehidupan yang sehat dan sejahtera (SDGs No 3) dan menjaga ekosistem darat agar tetap baik (SDGs no 15).

Tujuan kegiatan di lapangan kali ini adalah memberikan kesempatan mahasiswa melakukan praktek melakukan survei dalam rangka surveilans aktif LSD dengan bertemu langsung dengan peternak dan mengamati keadaan hewan dan lingkungan sekitarnya. Mahasiswa diharapkan memiliki pengalaman langsung sehingga ketika harus melakukan penyidikan suatu penyakit, mereka sudah memiliki gambaran langkah-langkah yang harus dilakukan. Seperti yang diungkapkan oleh dosen pengampu praktikum, Dr. Roza Azizah Primatika, S.Si., M.Si, Sabtu,4 Mei 2024.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari peternak yang dikunjungi. “Kegiatan ini bagus, adik-adik mahasiswa bisa belajar meningkatkan percaya diri ketika berinteraksi dengan peternak, sehingga nanti kalau jadi dokter hewan, sudah tidak gugup lagi” kata Supari, salah satu peternak di kelompok ternak Sedyo Mulyo, dusun Kadilopo. Selain itu, Ridwan, salah satu mahasiswa mengaku senang dengan adanya kegiatan lapangan semacam ini, karena bisa mengasah soft skill ketika nanti terjun langsung ke masyarakat sebagai dokter hewan.

Penulis: Laila