Telah dilaksanakan Webinar Veterinary Integrity and Skill Improvement (VISI) oleh PC IMAKAHI UGM yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom meeting pada hari Sabtu, 13 Juni 2021 untuk Webinar VISI 1 dan Sabtu, 8 Agustus 2021 untuk Webinar VISI 2. Veterinary Integrity and Skill Improvement (VISI) merupakan acara tahunan yang dirancang dan ditetapkan untuk tujuan meningkatkan, mengembangkan kemampuan (skill) mahasiswa kedokteran hewan, dan mencoba memecahkan permasalahan yang ada pada mahasiswa kedokteran hewan baik dalam pengembangan diri maupun pengembangan studi. Pengurus Cabang IMAKAHI UGM menyelenggarakan VISI dengan tema besar “Veterinary Medicine in College Life and Professional Field”.
Webinar VISI 1 yang dilakasanakan pada pada sesi pertama dengan pembicara pertama yaitu Serena George (Project Manager of SCOW) membahas “How to Balance Life as a Veterinary Student and Human Being to Maximize Self Potential in Time Management” memaparkan dan menambahkan sisi spiritualitas dalam menyeimbangkan studi. Dalam konteks ini terutama dalam menjadwalkan dan berkomitmen untuk beribadah dan melakukan meditasi untuk ketenangan rohani saat sebelum memulai aktivitas. Selain itu, Serena George juga memaparkan pengalaman mengenai menyeimbangkan tugas sekolah (tugas mahasiswa kedokteran hewan) dan pengembangan potensi diri yang juga perlu seimbang dalam kehidupannya. Mendefinisikan ulang mengenai arti pencapaian dan bermurah hati pada diri sendiri merupakan kunci penting dalam proses menyeimbangkan segala beban pikiran selama studi menjadi mahasiswa kedokteran hewan. Pada penyampaian materi pertama, dengan pembicara kedua yang disampaikan oleh Naveesha Kaur Shergill menekankan untuk menyeimbangkan kehidupan studi mahasiswa kedokteran hewan adalah dengan mengetahui skala prioritas, mengetahui kunci keseimbangan, dan belajar untuk berkata tidak pada hal yang bisa membuat diri merasa terbebani (tidak bisa tertangani oleh diri sendiri). Selanjutnya untuk sesi kedua, dengan pembicara Julia Rybczynska membahas “How to Deal with Stress During Studies”. Pada sesi ini dipaparkan tentang cara menemukan penyebab stres, bagaimana cara memanajemen stres, mekanisme pertolongan jika stres melanda diri, membedakan antara stres dan gelisah, selanjutkan dijelaskan mengenai kapan kita harus mencari pertolongan ketika stres melanda.
Webinar VISI 1 ini dipandu oleh Nadya Wacimin sebagai moderator dari dua materi webinar. Kedua hal yang disampaikan oleh pembicara Serena George, Naveshaa Kaur Shergill, dan Julia Rybczynska merupakan hal yang saling berkesinambungan yang mana merupakan topik permasalahan yang sering terjadi pada dunia perkuliahan khususnya di dunia mahasiswa kedokteran hewan. Selain itu, pembicara juga senantiasa berbagi bagaimana cara memecahkan solusi dari setiap permasalahan yang diangkat (ditopikkan). Acara ini diakhiri dengan foto bersama dengan pembicara.
Webinar VISI 2 yang dilakasanakan pada tanggal 8 Agustus 2021 ini mengusung subtema “Kemampuan yang harus dimiliki seorang dokter hewan” dan “Basic Animal Dentistry”. Pada sesi pertama dengan pembicara pertama yaitu Dr. drh. Ida Tjahajati, MP membahas “Kemampuan yang harus dimiliki seorang dokter hewan” yang mana terdapat beberapa topik yang dibahas dalam webinar pembicara 1 yaitu antara lain penjelasan singkat mengenai profesi dokter hewan, perbedaan peran dan tantangan profesi dokter hewan sebelum dan selama pandemi, kemampuan yang harus dimiliki dokter hewan, hal apa saja yang dapat dilakukan sebagai mahasiswa kedokteran hewan dalam mempersiapkan karir di bidang keprofesian, dan berbagai cerita tentang realita dokter hewan di Indonesia sebelum dan selama pandemi. Pembicara 1 mengatakan bahwa setelah menjalani pendidikan menjadi dokter hewan, akan tiba saatnya seseorang memasuki dunia baru dalam menjalankan misi mulia yaitu menjadi seseorang yang memiliki profesi mulia sebagai “Veterinary Profession” dikarenkan dokter hewan tidak hanya mengabdi pada hewan, namun juga mengabdi pada masyarakat dalam kesejahteraan masyarakat melalui dunia hewan. Dr. Drh. Ida Tjahajati, MP juga menyebutkan dalam dunia profesi, drh harus banyak memiliki beberapa kemampuan yang dapat menunjang kegiatannya diantara lain dapat mengimplementasikan One Health (menjaga kesehatan hewan, menjaga kesehatan manusia melalui kesejahteraan hewan, dan menjaga lingkungan melalui kesejahteraan hewan),dapat menguasai berbagai prinsip etiologi (agen penyakit), dapat menguasai patogenesis, dapat mengetahui gejala klinis, dapat menguasai cara menerapi, dan penjegahan penyakit pada hewan. Selain daripada itu, pembicara 1 juga menambahkan mengedukasi masyarakat dalam pencegahan zoonosis dan menjaga lingkungan merupakan hal yang sangat perlu dilakukan dokter hewan dalam menunjang keprofesiannya. Selanjutnya untuk sesi kedua, dengan pembicara drh. Siti Komariah atau yang lebih akrab disapa dengan panggilan “dokter Ooy” membahas subtema “Basic Animal Dentistry”. Pada sesi ini dipaparkan tentang penjelasan mengenai dokter gigi hewan. Sebelum memaparkan lebih lanjut dokter Ooy menjelaskan bahwa sebelum menjadi dokter gigi hewan, dokter hewan harus terjun di bidang pembedahan hewan terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan kasus yang terjadi pada gigi hewan bisa saja membutuhkan kemampuan yang sesuai juga dalam dunia pembedahan diantara lain dimulai dalam memeriksa gigi, memberikan anastesi, dan memulai serta menangani prosedur penanganan.
Webinar VISI 2 ini dipandu oleh Sandra Sukma Maharani sebagai moderator kedua materi webinar. Kedua hal yang disampaikan oleh pembicara Dr. Drh. Ida Tjahajati, MP dan drh. Siti Komariah merupakan hal yang saling berkesinambungan yang mana merupakan topik permasalahan yang sering terjadi pada dunia profesi khususnya di dunia setelah melalui tahapan menjadi mahasiswa kedokteran hewan yaitu kemampuan yang dimiliki dokter hewan. Selain itu, kedua pembicara juga senantiasa berbagi pengalaman pembicara mengenai profesi dokter hewan. Acara ini diakhiri dengan foto bersama dengan pembicara dan sesi tanya jawab pembicara dengan peserta.
Secara keseluruhan Webinar Veterinary Integrity and Skill Improvement (VISI) berlangsung secara kondusif dan diikuti dengan sangat antusias oleh para peserta dilihat dari respon peserta saat webinar dan pada saat mengisi evaluasi webinar melalui google form. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan mahasiswa bisa lebih menyadari bahwa mahasiswa kedokteran hewan tidak sendiri dalam memiliki permasalahan menyeimbangkan kehidupan studi dan mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Diharapkan juga, manajemen stres yang baik dapat menekan dan dapat memberikan energi positif pada mahasiswa dalam menyeimbangkan studinya. Selain itu, yang terpenting setelah menjadi dokter hewan nanti, banyak kemampuan yang harus dimiliki sebagai dokter Insan Veteriner agar dapat menjalakan keprofesian dengan berlandaskan teori, praktik dan kemampuan.
VIVA VETERINER INDONESIA!