Pada hari Sabtu, 8 Mei 2021 pukul 13.00 sampai 15.00 WIB telah dilaksanakan Aquatic Internship 2021 yang diadakan secara daring oleh Divisi Akuatik Himpunan Studi Ternak Produktif Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada dengan menggunakan platform Zoom Meeting. Aquatic Internship merupakan acara rutin yang diadakan untuk menyambut lustrum FKH UGM. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk webinar dengan tema “Manajemen Akuatik Ala Milenial”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anggota Divisi Akuatik dan anggota HSTP lainnya mengenai manajemen ikan koi yang tepat dan menguntungkan. Kegiatan ini diikuti oleh 51 peserta meliputi anggota dan pengurus Divisi Akuatik HSTP FKH UGM 2021, serta anggota HSTP FKH UGM.
Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih tiga jam, dimulai dengan sambutan ketua pelaksana, ketua HSTP, dan pembina HSTP. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Saudara Andreas Aditya Adi Nugroho. Andreas Aditya Adi Nugroho sendiri merupakan seorang mahasiswa akuakultur UGM angkatan 2018 dan seorang breeder koi milenial. Di usia yang masih sangat muda, Andreas sukses menekuni bisnis koi dan telah memiliki empat brand koi. Salah satunya brandnya adalah Gumulan Koi Farm yang berada di Klaten. Topik yang diberikan dalam webinar Aquatic Internship ialah mengenai manajemen peternakan koi. Budidaya koi dipilih dengan pertimbangan jumlah peminat, harga jual, dan efektivitas lahan. Tahap produksi budidaya koi dibagi menjadi empat tahap, yaitu pemilihan induk, pembenihan, peremajaan, pembesaran, dan penjualan. Induk koi dipilih berdasarkan genetik, skin, bentuk tubuh, pola, dan keturunan. Indukan yang dipilih untuk pembenihan minimal berukuran 60 cm. Benih ikan dibesarkan dalam kolam pembesaran selama 2 bulan. Selanjutnya, koi diseleksi dan dipindah ke kolam peremajaan selama 4 bulan. Tahap pembesaran dilakukan di kolam pembesaran setelah koi berumur 6 bulan dan telah diseleksi. Seleksi ikan koi didasarkan dari segi kualitas. Kendala yang ada pada kolam pembesaran adalah predator, seperti ular, burung kuntul, bibis, dan kepiting air tawar. Penjualan dilakukan secara offline melaui toko, lelang, dan showroom, serta online melalui media sosial. Kualitas air sangat menentukan kesehatan ikan koi. Parasit yang menyerang ikan koi adalah kutu jarum dan kutu argulum. Penyakit yang sering menyerang koi adalah sleeping desease. Pengobatan dilakukan dengan pemberian garam pada air dan obat kutu killer. Setelah paparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan dilanjutkan dengan pembacaan kesimpulan. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan kuis untuk mengetes pemahaman materi dari peserta webinar Aquatic Internship.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh anggota dan pengurus HSTP FKH UGM, khususnya Divisi Akuatik dapat memahami ilmu mengenai budidaya dan manajemen pemeliharaan, serta pemasaran ikan koi. Selain itu, peserta Aquatic Internship diharapkan dapat meningkatkan minatnya dalam budidaya ikan pada umumnya, dan budidaya koi pada khususnya.