Veterinary Enterpreneur (VETEPRENEUR) 2020 merupakan kegiatan yang diadakan oleh PC IMAKAHI UGM pada tahun ini berkolaborasi dengan BEM FKH UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa dalam bidang kewirausahaan dan strategi untuk memulai usaha di tengah pandemi.VETEPRENEUR 2020 meliputi webinar serta business competition yang dilakukan secara daring pada tanggal 1 November dan 14 November 2020 melalui platform zoom meeting. Pada lomba bisnis diikuti oleh 10 tim yang mengikuti rangkaian acara yang terdiri dari webinar, pengumpulan dan pembuatan proposal, seleksi proposal oleh juri dan kemudian presentasi proposal pada final.
Pada tanggal 1 November 2020 dilaksanakan webinar secara online melalui platform zoom meeting dengan pembicara yaitu Rio Ferdinant Indrajaya dan drh. Shabrina Riztia Kusumastuti. Webinar ini dimulai dengan pembukaan moderator, kemudian dilanjutkan dengan sesi sambutan dari ketua panitia, penanggungjawab PC IMAKAHI UGM, perwakilan ketua BEM FKH UGM, serta pembina dariĀ PC IMAKAHI UGM. Setelah selesai sesi sambutan dari pihak terkait, acara dilanjutkan dengan pembacaan CV dari pembicara pertama yaitu Rio Ferdinant Indrajaya oleh Anisa Rahma Parahita selaku moderator, dan dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Enterpreneurship secara umum, strategi dalam membangun bisnis dan resiko maupun manfaat dalam berbisnis. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa Enterpreneurship adalah membuat suatu bisnis yang pada akhirnya bertujuan untuk mencapai sebuah profit atau manfaat. Seorang pembinis adalah seseorang yang mempunyai mindset ketika melihat suatu masalah akan mencari solusi yang dapat dijadikan sebagai ide dalam bisnis nya untuk selanjutnya bisa dikembangkan. Dalam membangun bisnis hal yang diperlukan adalah pengetahuan mengenai jenis bisnis yang akan dibangun, modal, mengetahui kebutuhan pasar dan keinginan serta target pembeli. Kemudian untuk manfaat yang dapat diambil dalam membangun bisnis yaitu penghasilan, namun yang terpenting adalah kemampuan dan pengetahuan yang baru, koneksi orang orang baru, dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Resiko bagi seorang pembisnis yaitu konsumen yang tidak loyal, kompetisi dengan pembisnis lain, dan prioritas masyarakat membeli barang kebutuhan primer.
Selanjutnya adalah pembacaan CV dari pembicara kedua oleh moderator yaitu drh. Shabrina Riztia Kusumastuti mengenai memulai usaha di tengah pandemic. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam dunia bisnis ada hal hal yang harus diperhatikan, yaitu bidang usaha yang akan kita geluti, misalnya sebagai dokter hewan akan membangun bisnis yang berkaitan dengan kesehatan hewan. Kemudian menentukan target konsumen dan strategi pemasaran yang dibutuhkan, lalu menentukan rencana anggaran biaya yang meliputi biaya produksi, biaya pemasaran, biaya tetap, dan biaya tidak tetap. MembuatĀ jadwal dan target penjualan dan menggaet investor untuk mendukung dalam perkembangan bisnis. Setelah usai pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi foto Bersama, dan kemudian diberikan technical meeting bagi para peserta lomba business competition. Setelah itu kegiatanpun berakhir.
Pada kegiatan lomba bisnis, tahap seleksi oleh juri didapatkan 3 proposal terbaik yaitu, Veggie-Go oleh tim dari Canta Azzahra, Sabun Ciura oleh tim Sylvia Dewi, dan juga Sobimu dari tim Gregorius Tunggal. Pada tanggal 14 November 2020 dilaksanakan final yang diikuti oleh 3 tim dengan proposal terbaik. Peserta diwajibkan mengirimkan power point yang akan dipresentasikan dalam 30 menit yang dibagi menjadi 15 menit waktu presentasi dan 15 menit waktu tanya jawab. Kemudian setelah penjurian oleh juri diumukan pemenang dari lomba bisnis tersebut yaitu, Juara 1 Sobimu dari tim Gregorius Tunggal, Juara 2 oleh Sabun Ciura dari tim Sylvia Dewi, dan Juara 3 oleh Veggie-Go darri tim Canta Azzahra. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Dari kegiatan ini dapat banyak pengalaman, ilmu, dan wawasan yang dapat diambil, terutama dalam bidang kewirausahaan. Mengenai dunia wirausaha dan menumbuhkan jiwa bisnis pada generasi muda, khususnya dokter hewan sehingga dapat menjadi dokter hewan yang tidak hanya ahli di bidangnya tetapi juga mampu menjadi dokter hewan yang mampu membuka lapangan kerja.