Pada hari Minggu, 1 November 2020, Divisi Non-Ruminansia Himpunan Studi Ternak Produktif FKH UGM telah menyelenggarakan Webinar Horse Care Day 2020. Horse Care Day merupakan program kerja tahunan Divisi Non-Ruminansia HSTP yang rutin dilaksanakan sekali dalam setahun dengan mengunjungi peternakan ataupun stable kuda. Horse Care Day bertujuan meningkatkan pengetahuan mengenai lapangan kerja dokter hewan dalam dunia peternakan kuda serta mengasah minat serta kemampuan dan kompetensi dalam manajemen peternakan kuda maupun kuda peliharaan. Namun, adanya pandemic COVID-19 mengharuskan kegiatan Horse Care Day 2020 dilaksanakan secara daring/online demi mematuhi protocol kesehatan untuk kebaikan bersama.
Webinar Horse Care Day 2020 mengangkat tema “Understanding Colic Symptoms, Causes, and Treatment Option for The Horse”. Pada kesempatan tersebut, materi disampaikan oleh drh. Muhammad Tisnanto Herdiawan selaku dokter hewan praktisi di bidang kuda dan Anindwi Nugra Afianto selaku mahasiswa yang berprestasi di bidang kuda sekaligus Asisten Laboratorium Diagnosa Klinik Veteriner FKH UGM. Webinar dipandu oleh moderator Rachmi Dwi Putri dan dihadiri oleh 93 peserta yang berasal dari kalangan internal HSTP maupun mahasiswa mahasiswi FKH UGM yang lain. Webinar dilaksanakan secara daring/online melalui platform Zoom Meeting. Rangkaian kegiatan meliputi pembukaan, sesi pemberian materi untuk pembicara pertama, sesi tanya jawab untuk materi pertama, sesi pembicara kedua, sesi tanya jawab untuk materi kedua, dilanjutkan dengan kesimpulan, presensi, dan penutup.
Pada sesi pemberian materi yang pertama, drh. Muhammad Tisnanto Herdiawan memberikan pemaparan mengenai colic. Di awal sesi, beliau menuturkan bahwa kuda merupakan salah satu hewan yang dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan seperi olahraga, budaya, protokoler, serta untuk produksi. Namun, kuda memiliki kelemahan, yaitu kurang tahan terhadap rasa sakit terlebih di bagian abdomen. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaannya yang khas dengan bentuk “G-shape” yang membuatkan kesulitan untuk melakukan regurgitasi apabila ada gangguan. Inilah yang dikenal dengan colic. Colic juga dapat ditimbulkan oleh adanya distensi lambung, impaksi, obstruksi, tympani, serta spasmodik. Kuda yang menderita colic menunjukkan gejala seperti lesu, gelisah, sering melakukan rolling, atau menggaruk tanah. Tindakan pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain dengan anamnesa, auskultasi jantung dan abdomen, pemeriksaan turgor kulit, CRT, dan palpasi rektal. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi colic adalah dengan mengurangi tekanan pada rongga abdominal, memberikan fluid therapy, melakukan enema dan memberikan analgesic jika diperlukan, serta memperbaiki manajemen pemeliharaan. Beliau juga membagikan pengalaman-pengalaman saat menangani berbagai kasus terkait dengan colic, seperti melakukan pengambilan batu empedu yang menyebabkan obstruksi.
Pemberian materi sesi kedua diisi oleh Anindwi Nugra Afianto yang menyampaikan tentang manajemen kuda. Di awal sesi, beliau menuturkan bahwa mahasiswa FKH UGM memiliki privilege dalam hal mempelajari kuda yang mana tidak semua fakultas kedokteran hewan di Indonesia memiliki fasilitas untuk melakukan hal tersebut. Beliau juga menambahkan bahwa kuda merupakan hewan yang unik dan sebagai calon dokter hewan, mahasiswa FKH UGM perlu memahaminya sebagai bekal kelak saat di dunia kerja. Dalam penjelasannya, Anindwi Nugra Afianto menjelaskan lingkup manajemen pemeliharaan kuda yang meliputi cara handling dan restrain, grooming yang teratur baik itu grooming basah maupun grooming kering serta perawatan kuku dan gigi, pemberian pakan yang baik, exercise, dan sistem perkandangan yang sesuai bagi kuda dengan memperhatikan beberapa kriteria seperti ukuran, bangunan, ventilasi, ketersediaan air bersih.
Webinar Horse Care Day 2020 ini diharapkan menjadi sarana bagi mahasiwa FKH UGM untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi di bidang kedokteran hewan khususnya pada kuda.