Campart Omega Persekutuan Mahasiswa Kristen Fakultas Kedokteran Hewan merupakan ibadah serta kegiatan evaluasi selama satu tahun kepengurusan. Campart Omega ini dilakukan di Selasar Lobi Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan pada tanggal 24 November 2019 pukul 09:00 hingga pukul 16:00 dengan peserta 20 orang.
Evaluasi dalam suatu organisasi dibutuhkan agar bisa saling mengerti kekurangan serta kelebihan dari masing-masing komisi. Suatu organisasi dan pelayanan tidak lepas dari namanya kesalahan dan terkadang dapat menimbulkan luka hati. Salah satu cara untuk mengatasi itu adalah melalui keterbukaan antara satu dengan yang lain sehingga bisa saling mengerti satu dengan yang lain dan menjadi lebih solid dalam kasih Kristus. Oleh karena itu, ibadah kali ini diisi dengan sesi yang membahas mengenai keterbukaan antar satu dengan yang lain dan memiliki rasa peduli satu dengan yang lain termasuk dalam hal menegur.
Tema yang diangkat pada ibadah ini adalah “Menari Dalam Hujan” dengan berpedoman pada 1 Korintus 10:13 yang berbunyi “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. Tema ini menjelaskan bahwa dalam kepengurusan atau pun pelayanan pasti terdapat miskomunikasi atau pun gesekan yang dapat menimbulkan perselisihan, sehingga dapat memecah belah kesatuan. Gesekan ini seringkali dikarenakan belum adanya kesadaran untuk mengakui kesalahan diri sendiri dan selalu mencari kesalahan orang lain. Alangkah lebih baik jika masing–masing saling introspeksi diri dan mencari solusi sehingga masalah akan terselesaikan dengan baik dan efektif.
Dalam pelayanan di PMK sebaiknya melihat kembali motivasi dalam melayani yaitu bukan melayani diri sendiri tetapi lebih melayani Tuhan, seburuk apapun yang dirasakan dalam pelayanan, tetap harus bertahan dan bersuka cita untuk melayani Tuhan. Pelayanan juga mengajarkan kita untuk bersikap rendah hati dan dilakukan dengan tulus seperti yang telah Tuhan ajarkan. Tulus berarti memberi tanpa mengharap balasan. Artinya dalam melayani Tuhan kita harus berani untuk memberikan yang terbaik meskipun pada akhirnya tidak dihargai. Melayani pada dasarnya bukan mencari penghargaan dari manusia tapi untuk kemuliaan nama Tuhan. Segala jerih lelah bukan dilakukan untuk dilihat manusia tetapi untuk Tuhan.
Ibadah Syukur Tahunan ini meliputi ibadah dan evaluasi serta penyampaian saran untuk kepengurusan di tahun depan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini kepengurusan di tahun selanjutnya dapat memperbaiki setiap program kerja yang sekiranya belum dilaksanakan dengan baik dan tidak mengulang kesalahan yang telah dilakukan pada kepengurusan sebelumnya.