VISI (Veterinary Integrity Skill Improvement) telah berlangsung pada tanggal 5 Mei 2019 di ruang 101 gedung V4 FKH UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill sebagai mahasiswa kedokteran hewan. VISI kali ini mengangkat tema “Mewujudkan Ketahanan Pangan melalui Regulasi dan Distribusi Daging Sapi di Wilayah D.I.Y”. Tema tersebut diambil untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa kedokteran hewan akan peran mereka sebagai dokter hewan dikemudian hari dalam penyediaan bahan pangan khususnya asal hewan ternak yang berkualitas.
Acara VISI kali ini dimoderatori oleh Joshua Alif Wendy, S.K.H. dan diisi oleh dua orang pembicara yaitu drh. Dyah Ayu Widiasih, Ph.D. dan drh.Supriyanto, MVPH. Materi pertama disampaikan oleh drh. Dyah Ayu Widiasih, Ph.D. Beliau menyampaikan materi mengenai standar dan kualitas daging sapi, langkah dalam mewujudkan kualitas pangan, dan foodborne disease yang dapat ditimbulkan dari konsumsi pangan hewani. Berdasarkan paparan beliau, Foodborne diseases dapat terjadi akibat kontaminasi makanan mulai dari produksi hingga konsumsi (Farm to Fork). Sebagai polisi veteriner dalam pengadaan pangan, dokter hewan haruslah waspada terhadap foodborne diseases karena penyakit bawaan makanan ini cakupannya cukup luas dan menjadi salah satu masalah kesehatan didunia.
Materi kedua disampaikan oleh drh.Supriyanto, M.V.P.H. selaku Kepala Seksi Konsumsi Kewaspadaan Pangan dan Penyuluhan Bidang Ketahanan Pangan. Materi yang disampaikan berupa perbedaan keamanan dan ketahanan pangan, peran dokter hewan di dinas, distribusi daging sapi di wilayah D.I.Y, dan cara membedakan daging sapi gelonggongan dengan yang bukan sapi gelonggongan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan. Pada akhir sesi diadakan kuis online terkait materi yang telah dipaparkan untuk melihat pemahaman peserta. Acara ditutup dengan foto bersama seluruh peserta dan panitia.
Harapannya setelah mengikuti acara ini, mahasiswa kedokteran hewan dan masyarakat dapat memahami pentingnya ketahanan pangan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama serta dapat berperan dalam menjaga regulasi pangan asal ternak dengan memilih daging yang sesuai dengan standar kualitas daging.