Latar Belakang
Menyongsong era millenium ketiga abad 21, pembangunan di sektor peternakan dan kesehatan hewan dituntut untuk tampil dengan paradigma baru yang lebih memihak pada rakyat kecil. Dengan semakin meningkatnya laju mobilitas manusia di seluruh dunia pada era tersebut, maka arus penularan penyakit pada hewan, ternak dan manusia sangat mudah terjadi. Hal ini merupakan suatu tantangan atau tugas yang berat di bidang kesehatan hewan sebagai salah satu ujung tombak dalam mencegah, mendeteksi dan menangkal masuknya penyakit-penyakit yang bersifat zoonosis dari luar Indonesia. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit, namun hasilnya belum memuaskan, terutama dalam hal pencegahan dini, diagnosa secara cepat, efisien dan akurat. Untuk itu melalui pendekatan strategis dari aspek penelitian-penelitian dalam bidang kesehatan hewan, diharapkan dapat memecahkan beberapa persoalan yang dihadapi dalam menangani penyakit pada hewan. Hal lain yang lebih penting adalah pengembangan sumber daya manusia dan teknologi diagnosis yang berbasis molekuler yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan hewan. Hewan dan ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang amat penting bagi sumber daya manusia. Sumber tersebut dapat diperoleh dari produk peternakan dan perikanan. Ikan merupakan penghasil protein hewani yang amat penting bagi manusia, terutama dalam bentuk lauk pauk yang amat digemari oleh masyarakat di Indonesia. Pada masa sekarang ini banyak sekali muncul masalah dalam usaha budidaya perikanan. Salah satu yang penting dalam usaha perikanan tersebut adalah masalah penyakit yang menyerang pada ikan, baik yang disebabkan oleh parasit, bakteri, virus dan jamur. Penyakit ini banyak menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak ikan, karena menyebabkan dapat kematian yang sangat tinggi. Sehubungan dengan pentingnya pengetahuan dalam diagnosis penyakit pada ikan baik secara histopatologi dan diagonis modern, Departemen Patologi banyak melakukan penelitian tentang penyakit ikan, kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Balai Karantina Ikan Pusat maupun daerah. VISI
MISI
Kerjasama
|
Ketua Departemen :
drh. Sitarina Widyarini, MP., Ph.D.
Sekretaris Departemen:
drh. Yuli Purwandari Kristianingrum, MP.
Staff Dosen: